Jatim
Kamis, 26 Februari 2015 - 05:05 WIB

KENAIKAN HARGA BERAS : Wow, Madiun Segera Bagikan Beras Murah Rp1.600/ kg

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran beras untuk warga miskin (raskin). (JIBI/Solopos/Dok.)

Kenaikan harga beras di pasaran membuat panik masyarakat. Di Kota Madiun, Jawa Timur, seribuan ton beras murah seharga Rp1.600/ kg segera dibagikan kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya gejolak di masyarakat.

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Meroketnya harga beras di pasaran akhir-akhir ini langsung mendapatkan perhatian Walikota Madiun, Bambang Irianto. Walikota dua periode itu bahkan langsung mengumpulkan anak buahnya untuk menyusun skenario penyaluran beras murah kepada masyarakatnya yang kurang mampu.

Advertisement

“Mereka adalah warga saya. Mereka ini harus ditolong segera,” ujar Bambang Irianto kepada wartawan di sela-sela rapat koordinasi penyaluran beras murah di Asrama Haji Kota Madiun, Rabu (25/2/2015).

Menurut Bambang, penyaluran beras murah itu harus secepatnya dilakukan dalam pekan ini. Pasalnya, harga beras di pasaran kini mulai melambung dan bisa memicu gejolak di masyarakat.

“Saya sebagai kepala daerah, ingin melihat warga saya tersenyum. Ini enggak ada urusannya dengan politik. Saya sudah dua periode menjabat,” paparnya.

Advertisement

Ia berharap, dengan penyaluran beras murah tersebut warga miskin di Kota Madiun tak lagi bingung mencari beras yang terjangkau dengan kantong mereka. Pasalnya, saat ini beras di pasaran telah menembus harga di atas Rp10.000/ kg.

Data yang dihimpun Madiunpos.com, jumlah beras murah yang dibagikan di Kota Madiun sebanyak 1.084 ton. Beras subsidi untuk warga miskin (raskin) tersebut hanya dihargai Rp1.600/ kg. Namun, untuk membelinya hanya warga kurang mampu yang berhak. Setiap warga, hanya diperbolehkan membeli maksimal 15 kg di masing-masing kantor kelurahannya.

Khusus untuk bulan Maret nanti, warga kurang mampu bisa membeli tiga kali lipatnya, yakni 45 kg. Jumlah tersebut sebagai rapelan dua bulan sebelumnya, yakni Februari dan Maret yang belum sempat disalurkan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif