Jatim
Minggu, 28 Juni 2015 - 05:05 WIB

KEMENAG KOTA MADIUN : Meski Tak Mondok, Amir Nyantri Langsung ke Kiai

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Muhammad Amir Solehudin, Kepala Kemenag Kota Madiun. (JIBI/Solopos/AriesSusanto)

Kemenag Kota Madiun memiliki nahkoda baru. Siapakah dia?

Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Sosok Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Madiun yang baru barangkali belum banyak dikenal orang. Dia menahkodai Kemenag Kota Madiun belum genap dua bulan. Dan baru di Kota Madiun, ia mendapatkan amanat untuk menjadi Kepala Kemenag nyaris bebarengan dengan capaian gelar doktoralnya di Untag 1945 Surabaya.

Advertisement

Muhammad Amir Solehudin, demikian namanya. Lulusan IAN Sunan Ampel Malang (sekarang UIN Malang) itu mengawali karirnya dari seorang guru, sesuai dengan latar belakang kuliahnya di Fakultas Tarbiyah. Namun, sejak 1998 ia mulai berkarir di Kemenag Mojokerto. Selama hampir 17 tahun Amir mengabdi di sana tanpa pindah, mulai dari staf hingga kepala seksi.

“Dan Kota Madiun ini adalah kota pertama kali saya menjadi Kepala Kemenag. Saya akan beradaptasi dulu dengan budaya di sini. Saya akan mempertahankan budaya lama yang baik, dan mengambil budaya baru yang baik,” paparnya saat berbincang dengan Madiun Pos di ruang kerjanya, Kamis (25/6/2015).

Sebagai pucuk pimpinan Kemenag, Amir memang dituntut menguasai ilmu agama. Tak hanya menamatkan pendidikan formalnya di IAIN hingga capaian gelar doktoralnya, Amir pun terus belajar agama dari para kiai.

Advertisement

“Secara formal saya memang tak pernah nyantri di pondok pesantren. Tapi, sejak kecil saya mengaji di masjid kampung dan sowan ke kiai-kiai,” katanya.

Bagi Amir, kii dan pendidikan pesantren sangat penting untuk membentuk karakter kuat seorang santri. Di sana akan diajarkan kemandirian, ketekunan, kerendahhatian, dan tentu saja ilmu agama yang kuat.

“Makanya, saya mendukung Gerakan Nasional Ayo Mondok. Apalagi saat ini, banyak anak-anak remaja yang sangat lemah mentalnya, kemandiriannya, dan merosot moralnya,” paparnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif