Jatim
Kamis, 27 Juni 2024 - 19:01 WIB

Kematian Siswa SMAN 3 Madiun Dinilai Janggal, Ini Penjelasan Disdik Jatim

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pihak Dinas Pendidikan Jatim saat melayat ke rumah duka. (ANTARA/HO-Dinas Pendidikan Jatim)

Solopos.com, SURABAYA – Seorang siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial GPN, 16, meninggal dunia secara mendadak. Pihak keluarga menduga kematian GPN janggal.

Sebelumnya, siswa kelas X SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun itu dalam kondisi sehat dan baik-baik saja saat pulang ke rumahnya di Kabupaten Ngawi pada dua pekan sebelum meninggal dunia. Siswa GPN meninggal dunia pada 12 Juni 2024.

Advertisement

Terkait kasus tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, mengatakan tidak ada dugaan kekerasan terkait kasus meninggalnya siswa GPN tersebut.

Aries dalam keterangan di Surabaya, Kamis (27/6/2024), menyatakan berdasarkan laporan yang diterima dari Kepala SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Agus Supriyono, almarhum menderita infeksi paru-paru dan saluran kencing yang berdampak ke otak. Hasil ini didapat dari rekam medis RS Widodo Ngawi.

“Sementara untuk kekerasan fisik dari laporan yang saya terima tidak ada. Hasil rontgen juga menyatakan dada ada bronkitis, kepala normal. Namun, terlepas dari itu, saya atas nama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengucapkan turut berbela sungkawa kepada keluarga,” ucapnya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Pj Wali Kota Batu itu juga menceritakan bahwa sebelum meninggal, GPN masih sempat mengikuti kegiatan persiapan class meeting di sekolah, termasuk almarhum sempat ikut berlatih menari untuk persiapan tampil.

“Namun di hari Sabtunya [8/6/2024] sekitar pukul 19.30 WIB, almarhum mengeluhkan pusing dan demam. Oleh pengasuh dan temannya dibawa ke UKS di bawah pengawasan perawat jaga malam,” katanya.

Kemudian karena kondisi melemah, almarhum dirujuk ke UGD RSUD Kota Madiun. Tidak ada perkembangan dan terus menurun, kemudian oleh keluarga langsung dirujuk ke RS Widodo Ngawi dan masuk ruang ICU.

Advertisement

Kabar meninggalnya GPN baru diterima oleh Disdik Jatim dan sekolah pada Rabu (12/6/2024). Ia juga mengakui Tim Kasatreskrim Polresta Madiun juga melakukan konfirmasi ke sekolah, keluarga, dan pihak rumah sakit, untuk memastikan sebab meninggalnya GPN.

“Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasatreskrim ini yang membuat kami menyangkal adanya kekerasan di sekolah terhadap ananda GPN. Dan hasil ini juga dibacakan di depan orang tua almarhum bahwa memang meninggalnya ananda karena sakit infeksi paru,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif