SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Kemarau 2015 sudah menyebabkan air di tiga waduk di Bojonegoro dan Lamongan ludes.

Solopos.com, BOJONEGORO — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan air Waduk Pacal di Bojonegoro, serta Waduk Gondang dan Waduk Prijetan di Lamongan sudah habis karena dimanfaatkan mengairi areal pertanian pada musim kemaru 2015 ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saat ini pintu pengeluaran tiga waduk di wilayah kerja kami sudah ditutup sebab airnya sudah habis,” ungKepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Kamis (6/8/2015).

Dalam rapat koordinasi kekeringan pada musim kemarau 2015 dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, ia menjelaskan Kalau saja masih ada air yang tersisa di Waduk dimanfaatkan untuk menjaga bangunan waduk. Air yang tersisa di waduk, lanjut dia, merupakan tampungan “mati” yang tidak diperbolehkan dikeluarkan.

“Kalau air di waduk sampai kering bisa mengakibatkan kegagalan bangunan [kerusakan bangunan waduk],” jelasnya.

Oleh karena itu, ia meminta petani di sepanjang daerah irigasi tiga waduk tersebut tidak menanam tanaman padi pada musim kemarau ini. “Kalau ada petani yang tetap menanam padi, berarti namanya padi nekat,” katanya menegaskan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya