Jatim
Jumat, 10 Juli 2015 - 23:00 WIB

KEKERINGAN MADIUN : Inilah 29 Desa Rawan Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Kekeringan Madiun berpotensi terjadi di 29 desa yang tersebar di berbagai kecamatan.

Madiunpos.com, MADIUN – Sebanyak 29 desa di lima kecamatan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, rawan kekeringan dan krisis air bersih akibat musim kemarau panjang tahun ini.

Advertisement

Data BPBD Kabupaten Madiun mencatat, 29 desa rawan kekeringan itu berada Kecamatan Balerejo ada sembilan desa, Kecamatan Pilangkenceng enam desa, Kecamatan Gemarang enam desa, Kecamatan Wonoasri enam desa, dan Kecamatan Saradan terdapat tiga desa.

“Jumlah desa rawan kekeringan tersebut berdasarkan data masing-masing desa dan kecamatan yang dilaporkan ke BPBD Kabupaten Madiun,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Edi Hariyanto di ruang kerjanya, Jumat (10/7/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Menurut dia, dari 29 desa rawan kekeringan tersebut, terdapat enam desa di tiga kecamatan yang paling parah mengalami bencana kekeringan.

Advertisement

Keenam desa tersebut, antara lain Desa Bulu dan Desa Kenongorejo di Kecamatan Pilangkenceng, serta Desa Tawangrejo, Batok, dan Desa Nampu di Kecamatan Gemarang.

“Selain itu, juga Desa Plumpungrejo, di Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun yang ikut tergolong parah alami kekeringan,” kata dia.

Menghadapi musim kemarau panjang yang diprediksi hingga November mendatang, BPBD Kabupaten Madiun akan mengajukan bantuan kiriman air bersih dan pembangunan tandon air.

Advertisement

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengani PDAM Kabupaten Madiun untuk melaksanakan pengiriman air bersih. Sebanyak 157 truk tangki disiapkan dan siap didistribusikan jika ada permintaan masyarakat yang kekurangan air bersih untuk.

BPBD Kabupaten Madiun juga sudah menyiapkan Surat Keputusan (SK) Bupati Madiun dan membentuk tim guna menanggulangi kekeringan panjang tahun 2015 ini.

“Kerja sama dengan desa, kecamatan, TNI, Polri, dan PDAM maupun instansi lainnya sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif