Jatim
Sabtu, 2 Mei 2015 - 07:05 WIB

KEJAHATAN SEKSUAL : Masya Allah, Siswi SMP Ini Disetubuhi, Dipotreti, lalu Disebar di Facebook

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Solopos/Dok)

Kejahatan seksual kembali menimpa seorang siswi SMP. Ia disetubuhi, dipotreti, lalu disebar ke media sosial Facebook dalam keadaan tak berbuasana sama sekali.

Madiunpos.com, SITUBONDO – Sungguh malang nasib siswi SMP di Situbondo ini. Gadis 15 tahun ini menjadi korban kebiadaban seorang pemuda 19, pria yang dikenalnya lewat media sosial facebook. Ia disetubuhi dalam kondisi tak sadarkan diri di tepi Pantai Banongan Kecamatan Asembagus seusai dicekoki soft drink yang dicampur obat tidur.

Advertisement

Tak cukup berhenti di situ, pelaku yang merupakan warga Desa Kotakan Kecamatan Situbondo itu juga memotreti tubuh telanjang korban, lalu diunggah ke media sosial Facebook.

“Saat ini, kasus sudah dalam penanganan Unit PPA [Perlindungan Perempuan Dan Anak],” kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo, Jumat (1/5/2015).

Advertisement

“Saat ini, kasus sudah dalam penanganan Unit PPA [Perlindungan Perempuan Dan Anak],” kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo, Jumat (1/5/2015).

 

Korban mengenal pelaku melalui Facebook. Pada Februari 2015 lalu, keduanya janji bertemu di tepi jalan raya Kecamatan Asembagus. Setelah bertemu, keduanya jalan-jalan ke tepi Pantai Banongan. Setibanya di tepi pantai, korban disuguhi minuman soft drink yang diduga sudah dicampuri obat tidur.

Advertisement

“Minuman itu memang dibawa, dia mengambilnya dari bawa jok sepeda motor. Saya sempat menolak, tapi dipaksa. Setelah minum, saya muntah-muntah lalu tidak ingat apa-apa,” tutur korban kepada penyidik PPA.

 

Saat korban sedang pingsan itulah, SJ diduga mencabuli lalu memotretnya. Pelaku diduga sengaja memotret korban dalam keadaan tanpa benang sehelai pun, karena berniat untuk dijadikan bahan ancaman. Terbukti, saat korban hendak merayakan ulang tahunnya Maret lalu, pelaku sempat mengajak korban berbuat tak senonoh lagi.

Advertisement

 

Ajakan itu disertai ancaman akan mengunggah foto telanjangnya ke Facebook jika korban menolak. Namun, korban yang tidak merasa difoto telanjang, memilih mengabaikan ancaman tersebut. Baru pertengahan April lalu, foto telanjang korban diketahui sudah beredar di jejaring sosial Facebook.

 

Advertisement

“Waktu buka Facebook, saya kaget lihat foto adik saya begituan. Saya panggil adik saya, ya tidak bisa mengelak. Makanya kami lapor ke polisi, tapi sebelumnya kami sempat konsultasi dengan kepala desa,” timpal kakak korban di Mapolres Situbondo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif