SOLOPOS.COM - Tim gabungan mengevakuasi jasad nelayan asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal setelah kapalnya karam di laut Pacitan, Rabu (5/10/2016). (Istimewa/JIBI/Madiunpos.com)

Kecelakaan laut Pacitan menenggelamkan perahu yang ditumpangi tiga nelayan asal Sukabumi.

Madiunpos.com, PACITAN — Korban terakhir tenggelamnya perahu Kurnia Jaya akhirnya ditemukan. Nelayan asal Sukabumi bernama Fahmi alias Grandong itu ditemukan sudah tewas dengan tubuh rusak dan melepuh, Kamis (6/10/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tim gabungan yang mengevakuasi korban langsung membawanya ke darat untuk divisum dan dimakamkan. Dengan ditemukannya Fahmi, seluruh korban sudah ditemukan.

Sehari sebelumnya, nelayan lainnya, Mamad alias Etis, 50, yang sempat hilang juga telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Satu penumpang lainnya selamat.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPD Pacitan, Pujono, mengatakan tubuh Fahmi ditemukan 300 meter dari tempat kejadian. Saat dievakuasi ke darat, kulit Fahmi sudah melepuh dan mengelupas.

Pujono mengatakan tim gabungan dari BPBD Pacitan, Basarnas, dan Satpolair Pacitan, mencari korban pada hari keempat atau Kamis mulai pukul 07.00 WIB. Setelah tiga jam menyisir laut, petugas menemukan tubuh Fahmi mengapung di laut Joho yang masuk di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.

Pujono menambahkan pencarian hari ketiga cukup sulit karena ombak cukup besar. Selain itu, posisi jasad korban juga berada di dekat tebing sehingga petugas harus berhati-hati saat mengevakuasinya.

“Setelah dibawa ke darat, jasad tersebut langsung divisum ke RSUD Pacitan. Keluarga korban meminta jasad untuk dimakamkan di kampung halamannya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Untuk korban Mamad telah dimakamkan di Desa Sidomulyo, Ngadirojo, Pacitan,” jelas dia.

Kecelakaan laut tersebut berawal saat perahu Kurnia Jaya yang ditumpangi tiga nelayan dari Sukabumi yang hendak mendarat setelah mencari ikan. Tiba-tiba kapal yang ditumpangi Adnan, Mamad, dan Fahmi, itu diterjang ombak setinggi empat meter hingga membuat perahu itu terbalik dan menghantam karang.

Adnan berhasil menyelamatkan diri, sedangkan dua rekannya karam hingga akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya