SOLOPOS.COM - Foto udara kendaraan melintas di ruas jalan di kawasan Gunung Bromo, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). Akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 274 hektar yang terjadi di kawasan itu, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup total aktivitas wisata di Gunung Bromo. ANTARA FOTO/Muhammad Mada/Spt.

Solopos.com, MALANG — Kebakaran lahan di kawasan wisata Bromo masih terus terjadi dan semakin meluas. Kebakaran ini disebabkan ulah rombongan pengunjung yang menggunakan flare untuk kebutuhan foto prewedding.

Petugas pemadaman kebakaran pun mengalami kendala saat memadamkan kobaran api yang melahap savana Bromo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Septi Eka Wardhani mengatakan tim gabungan mengalami sejumlah kendala untuk memadamkan api yang muncul di kawasan Gunung Bromo pada 6 September 2023.

“Kendala yang dihadapi antara lain angin kencang, vegetasi yang sangat kering, dan lokasi sulit dijangkau,” kata Septi, Senin (11/9/2023).

Dia menuturkan upaya memadamkan kebakaran yang bermula terjadi di blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Telletubies itu telah diterjunkan sekitar 100 personel untuk menangani kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Menurut dia, saat ini kebakaran masih belum sepenuhnya padam dan tim gabungan masih berupaya untuk memadamkan api. Kebakaran di kawasan taman nasional itu disebabkan oleh ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar.

Selain itu, lanjut dia, untuk mempercepat proses pemadaman api di kawasan yang berada di kawasan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memberikan bantuan dengan operasi water bombing menggunakan helikopter.

“Kebakaran masih belum padam sepenuhnya, kami tetap berusaha untuk memadamkan api. Kemarin dan hari ini ada bantuan water bombing dari BNPB,” katanya yang dikutip dari Antara.

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut terjadi sejak Rabu (6/9/2023) akibat ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar prewedding.

Sejak saat itu akses untuk wisatawan menuju kawasan taman nasional telah ditutup, tetapi bagi masyarakat yang akan melintas dari wilayah Malang menuju Lumajang, dan sebaliknya, masih dibuka atau bisa diakses.

Sebagai informasi, wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk yakni mulai dari Probolinggo, di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, dan dari Pasuruan di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari. Kemudian, dari Kabupaten Lumajang, serta pintu masuk Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya