SOLOPOS.COM - Panorama keindahan Kayangan Api pada malam hari. (apps.cagarbudayajatim.com)

Solopos.com, BOJONEGORO — Jika di Jawa Tengah ada tempat wisata Api Abadi Mrapen, sedangkan di Jawa Timur ada Kayangan Api. Kedua tempat wisata ini memiliki daya tarik yang hampir mirip, yakni api abadi.

Api Abadi Mrapen terletak di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Sedangkan Kayangan Api atau yang sering dijuluki Sumber Api Abadi berada di Kabupaten Bojonegoro.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kayangan Api adalah salah satu destinasi langka di Bojonegoro yang menawarkan keindahan api yang jarang ditemui. Hal menarik dari destinasi tersebut adalah apinya tidak pernah padam yang disebut-sebut sejak dari zaman Kerajaan Majapahit hingga sekarang. Oleh karena itu, Kayangan Api sering dijuluki sebagai Sumber Api Abadi.

Mengutip dari laman wisatabojonegoro.com, penyebab api abadi ini karena suatu gejala geologi berupa gas alam, yang mana gas alam tersebut keluar dari dalam tanah melalui rekahan atau zona yang retak.

Di dekat sentra semburan gas, terdapat mata air yang mengeluarkan bau menyengat karena kandungan belerang. Hal itu yang menyebabkan sumber api di Kayangan Api sampai saat ini masih terus menyala atau belum padam.

Pada zaman dahulu, diketahui Kayangan Api menjadi tempat bertapanya seorang Empu dari zaman Kerajaan Majapahit yang bernama Empu Supa. Selama masa pertapaan, Empu Supa juga membuat sebuah pusaka yang dinamakan Keris Jangkung Luk Telu Bong di sekitar Kayangan Api.

Pusaka keris dapat terbentuk karena memanfaatkan api yang keluar dari dalam tanah tersebut. Karena kepandaiannya dalam menciptakan pusaka, Empu Supa dilantik menjadi Empu Majapahit dengan gelar Empu Kriya Kusuma.

Selain kawasan api abadi, pengunjung juga dapat menemukan kubangan lumpur yang mengeluarkan bau belerang di sebelah barat Kayangan Api. Oleh masyarakat setempat, kubangan lumpur tersebut dinamakan dengan Air Blukutuk. Hal ini karena air yang berada di dalam sumur tersebut terus menerus mendidih.

Seperti yang dikutip dari laman kpi.iainkediri.ac.id, Kayangan Api menjadi semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia, salah satunya karena wisata ini pernah menjadi tempat pengambilan api di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Timur ke-XV pada tahun 2000.

Tidak hanya itu, Wisata Kayangan Api juga menjadi tempat penting diselenggarakannya perayaan maupun upacara penting, seperti jumenengan Hamengkubuwana X (ulang tahun penobatan), wilujengan (tradisi slametan), dan lain-lain.

Saat mengunjungi Kayangan Api, para pengunjung dapat menikmati spot foto menarik yang ada di sekitar wisata api tersebut.

Wisata Kayang Api terletak di Sendangharjo, Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Untuk sampai ke wisata Kayangan Api dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari pusat kota, apabila tidak macet. Rute yang ditempuh adalah melewati Jalan KHR. Moh. Rosyid dan Jalan Kaki Proyo.

Destinasi ini dibuka setiap hari selama 24 jam untuk umum. Oleh karena itu, para pengunjung dapat menikmati sensasi indahnya api pada pagi hari maupun malam hari. Dikutip dari laman tempatwisata.pro, harga tiket masuk Kayangan Api seharga Rp8.500 per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya