SOLOPOS.COM - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro meresmikan Laboratorium Biomolekuler di RSUD Caruban, Selasa (10/11/2020). (Istimewa/Pemkab Madiun)

Solopos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun meminjam alat tes swab polymerase chain reaction atau PCR kepada pihak ketiga. Hal ini untuk mempercepat tracing dan testing kontak erat pasien Covid-19.

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan pemerintah kota melalui RSUD Kota Madiun akan menggandeng pihak ketiga untuk meminjam alat PCR untuk tes swab. Menurutnya, meminjam alat PCR ini lebih efektif dibandingkan membelinya sendiri.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kalau beli sendiri itu [harganya] mahal. Ini lebih efisien,” kata Maidi, Minggu (31/1/2021).

Baca Juga: Jenazah Korban Tragedi Sriwijaya Air SJ 182 Tiba di Sragen, Mampir 5 Menit di Rumah Duka

Dia menuturkan nantinya untuk perawatan dan pemeliharaan alat PCR ini menjadi tanggungjawab dari pihak ketiga. Sedangkan RSUD Kota Madiun tinggal menggunakannya saja. Rumah sakit pun hanya membeli kit reagen atau ekstraksi yang digunakan dalam pengecekan spesimen swab.

Lebih lanjut, Maidi menyampaikan dalam waktu dekat alat tersebut sudah tersedia di rumah sakit pelat merah tersebut. Dengan alat tersebut, skrining Covid-19 bisa lebih dipercepat.

“Saat ini tinggal menyiapkan tempat atau ruangan yang bisa untuk menampung alat PCR ini,” jelasnya.

Kasus Meningkat

Keberadaan alat PCR untuk mendeteksi pasien Covid-19 ini sangat penting, mengingat jumlah kasus konfirmasi positif di Kota Madiun meningkat terus. Pada Sabtu (30/1/2021), ada penambahan pasien positif sebanyak 14 orang. Sehingga total kasus positif mencapai 1.058 orang. Sedangkan pasien meninggal bertambah satu orang berarti jumlahnya mencapai 69 orang. Untuk pasien sembuh ada 795 orang.

Pemkot, lanjutnya, kini semakin gencar melakukan penelusuran kontak erat pasien positif. Untuk saat ini ada sekitar 300 orang hasil tracing yang akan dilakukan swab massal dalam waktu dekat.

Baca Juga: Tabrak 6 Pemotor di Banguntapan Bantul, Bocah 13 Tahun Asal Klaten Jadi Tersangka

Maidi mengklaim saat ini ruang isolasi di Asrama Haji sudah mulai longgar. Dari 91 kapasitas tempat tidur, hanya terisi sebanyak 18 pasien saja.

“Justru karena sekarang ruang isolasi longgar bukan berarti kita diam. Tetapi malah kita gencarkan, jadi kalau ada temuan kasus itu memang kita kejar agar segera ditemukan dan mendapatkan penanganan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya