Jatim
Selasa, 19 Mei 2020 - 08:05 WIB

Kasus Pertama Pasien Covid-19 di Ponorogo Meninggal

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, PONOROGO -- Untuk kali pertama pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, meninggal dunia. Pasien tersebut merupakan pedagang buah yang tinggal di Kota Surabaya namun ber-KTP Ponorogo.

“Ada satu pasien positif corona yang meninggal dunia, yaitu bernama Tukinem. Dia ini pedagang buah di pasar Surabaya,” kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, saat dihubungi Madiunpos.com, Senin (18/5/2020) malam.

Advertisement

Ipong menyampaikan pedagang buah ini dimasukkan dalam klaster Surabaya. Hal ini karena perempuan ini diduga terinfeksi Covid-19 di Surabaya.

Alhamdulillah, 24 santri Ponpes Temboro Magetan Sembuh dari Covid-19

Sebelum meninggal dunia, Tukinem ini mengalami demam selama empat hari. Namun, bukannya meminta dirawat di rumah sakit, justru malah minta untuk pulang ke Ponorogo.

Advertisement

Selama di perjalanan kondisi tubuhnya semakin melemah. Setibanya di Ponorogo, perempuan ini langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Aisyiyah Ponorogo. Nahas, hanya beberapa jam dirawat di rumah sakit setelah itu meninggal dunia.

“Jadi dia ini warga Surabaya asal Ponorogo. Secara riwayat penyakit tidak ada. Empat hari mengeluh demam, tetapi enggak dirawat di rumah sakit, malah minta dibawa ke Ponorogo,” jelas dia.

Pemprov Jatim Cabut Surat Edaran, Salat Idul Fitri di Masjid Al Akbar Ditiadakan

Advertisement

Sebelum meninggal dunia, perempuan ini sempat diambil spesimen untuk tes swab. Dan hasilnya pasien ini terkonfirmasi positif Covid-19, Senin.

Hasil swab pasien ini keluar bersamaan dengan hasil swab tiga pasien lainnya dengan hasil seluruhnya positif. Sehingga, ada penambahan empat pasien positif baru. Sehingga total pasien positif Covid-19 di Ponorogo ada 17 dengan tujuh pasien dinyatakan sembuh.

Sementara Data persebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo per 18 Mei 2020, untuk orang dalam risiko (ODR) sebanyak 18.882 dengan perincian isolasi mandiri 5.812 orang dan lulus isolasi 13.070 orang, orang dalam pemantauan (ODP) ada 420, orang tanpa gejala (OTG) 142, orang dalam pengawasan (ODP) 41, dan kasus positif 17 pasien.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif