SOLOPOS.COM - Khofifah Indar Parawansa (istimewa)

Mantan menteri sosial Khofifah meminta kepolisian untuk selesaikan kasus penyerangan ulama.

Madiunpos.com, MADIUN — Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta kepolisian segera menyelesaikan kasus-kasus penyerangan terhadap ulama dan tempat ibadah yang akhir-akhir ini terjadi. Khofifah menyarankan kepolisian menggunakan alat pendeteksi kebohongan untuk memeriksa para pelaku penyerangan.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Menurut Khofifah, kepolisian memiliki alat pendeteksi kebohongan. Dengan menggunakan alat itu kepolisian dapat mencari tahu kondisi pelaku apakah benar-benar gila atau pura-pura gila. (baca: Pastikan Kondisi Pria Masuki Rumah Ketua MUI Kota Madiun, Polisi Konsulitasi ke Dokter Jiwa)

“Harus melakukan antisipasi segala sesuatunya. Proses preventif juga harus dilakukan supaya kejadian serupa tidak muncul di mana-mana,” jelas dia saat menggelar kampanye di Pasar Besar Madiun, Senin (26/2/2018).

Khofifah menilai kepolisian harusnya tidak sulit untuk mengungkap kasus penyerangan dengan pelaku seorang yang memiliki gangguan jiwa. Apalagi tim kepolisian memiliki alat pendeteksi kebohongan.

Dia berharap kasus penyerangan serupa tidak kembali muncul. Apalagi munculnya di pondok pesantren. Menurut dia, harus ada antisipasi supaya kejadian-kejadian serupa tidak terjadi. (baca pula: Rumahnya Dimasuki Pria Mencurigakan, Begini Pernyataan Ketua MUI Kota Madiun)

“Antisipasi jangan sampai muncul. Dengan tetap kondusif menyambut Pilkada Jatim dengan guyub rukun,” terang calon gubernur Jawa Timur ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya