Jatim
Kamis, 25 Juni 2020 - 16:29 WIB

Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Minta Jatim Tak Asal New Normal

Peni Widarti  /  Bisnis  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga antre mengikuti rapid test Covid-19 di TPU Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020). (Antara/Didik Suhartono)

Solopos.com, SURABAYA -- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan Provinsi Jatim agar tidak asal menerapkan new normal di saat kasus Covid-19 di provinsi tersebut masih tinggi. Jokowi meminta pemerintah daerah membuat pemetaan wilayah dan mencari waktu yang tepat agar tidak terjadi ledakan kasus positif Covid-19.

Dia meminta pertimbangan penetapan new normal di kala ingin menyeimbangkan urusan kesehatan dengan perekonomian. Dia juga meminta agar pemerintah daerah memastikan kasus Covid-19 terkendali sebelum masuk new normal.

Advertisement

Kota Madiun Bolehkan Pesta Pernikahan, Tamu Dilarang Dekati Pengantin

"Berkaitan dengan new normal, apabila nanti kasus terkendali dan masuk ke new normal. Saya minta tahapan-tahapannya dikondisikan lebih dahulu, ada pra kondisi untuk menuju ke sana, jangan tahu-tahu langsung dibuka. Cari timing yang pas [ untuk new normal Jatim ]," tegas Jokowi dalam siaran langsung saat kunjungan ke Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (25/6/2020)

Advertisement

"Berkaitan dengan new normal, apabila nanti kasus terkendali dan masuk ke new normal. Saya minta tahapan-tahapannya dikondisikan lebih dahulu, ada pra kondisi untuk menuju ke sana, jangan tahu-tahu langsung dibuka. Cari timing yang pas [ untuk new normal Jatim ]," tegas Jokowi dalam siaran langsung saat kunjungan ke Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (25/6/2020)

Dia menyarankan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan jajarannya untuk memetakan lokasi kabupaten/kota mana saja yang sudah siap untuk memasuki era normal baru. "Setelah pra kondisi, timing ditentukan, kabupaten mana dulu, kota mana dulu yang new normal," katanya.

Covid-19 Mengancam, Angka Pernikahan di Kota Semarang Anjlok

Advertisement

"Ini soal prioritas sektor. Sektor mana dulu yang dibuka, bukan langsung semua. Kita harus melalui tahapan. Gas dan rem harus pas betul. Sektor dengan risiko rendah didahulukan, risiko sedang dinomor dua kan, dan risiko tinggi dinomor tiga, atau empat atau lima," katanya.

Pengakuan Pengguna SKD Palsu PPDB Jateng: Kadesnya Saudara, Pak!

Masker, Masker!

Sebelum new normal, Jokowi juga meminta Pemprov Jatim tidak berhenti untuk secara masif melakukan kegiatan rapid test massal. Itu termasuk upaya isolasi dan treatment yang sudah dilakukan sejauh ini.

Advertisement

"Tes masif, isolasi dan treatment ketat yang sudah dilakukan ini agar diteruskan dengan jumlah yang lebih banyak," ujarnya.

Covid-19 di Grobogan Tambah 2 Kasus, 16 Kecamatan Zona Merah

Dia juga meminta pemerintah daerah untuk menggerakkan tokoh agama, organisasi bahkan tingkat kampung atau desa. Tujuannya agar bisa melibatkan mereka untuk aktif dan secara berulang-ulang melakukan sosialisasi penggunaan alat pelindung diri seperti masker. Apalagi sebelum wacana new normal, tren penggunaan masker di Jatim masih rendah, yakni 70 persen tidak menggunakan masker.

Advertisement

"Kita semua ajak tokoh masyarakat sosialisasi pentingnya pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, terus diulang-ulang. Masih 70 persen tidak pakai masker ini angka yang gede banget. Saya minta hari ini juga Kemenkes kirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya, Jatim," tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif