Jatim
Selasa, 6 April 2021 - 10:10 WIB

Kasus Covid-19 di Jatim Melandai, Tapi Penyebarannya Belum Berhenti

Abdul Jalil  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada wartawan saat berada di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/3/2021) petang. (Solopos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN -- Gubernur Jawa Timur meminta warganya untuk mematuhi aturan pemerintah yang melarang mudik pada Lebaran 2021. Ia menyebut kebijakan tersebut untuk menekan penyebaran Covid-19 sejalan dengan dijalankannya program vaksinasi.

Di Jawa Timur sendiri, kata Gubernur, penambahan kasus Covid-19 sudah cenderung melandai. Namun demikian, penyebaran belum benar-benar berhenti.

Advertisement

"Larangan mudik itu berlaku secara nasional. Jadi, kalau ada larangan mudik, di Jawa Timur juga begitu [dilarang]," kata Khofifah saat kunjungan di Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Senin (5/3/2021) petang.

Dia meminta masyarakat Jawa Timur yang merantau supaya bersabar. Hal ini karena pandemi Covid-19 belum benar-benar berhenti.

Baca Juga: Siswa SD di Kota Madiun Ikuti PAS di Sekolah

Advertisement

"Karena Covid-19 ini belum benar-benar berhenti. Melandai iya, tapi belum berhenti penyebarannya," jelas dia.

Saat ini pemerintah sedang berusaha untuk mencegah persebaran Covid-19 dengan vaksinasi. Langkah ini juga perlu dilakukan secara masif sampai pada persentase tertentu.

"Vaksinasi harus dimasifkan sampai terbentuk herd immunity," jelas Gubernur.

Advertisement

Pantauan Solopos.com dari stius infocovid-19.jatimprov.go.id per Selasa (6/4/2021), terjadi penambahan 230 kasus baru Covid-19. Jumlah kasus sembuh juga bertambah 269 orang.

Baca Juga: Tak Beroperasi Setahun, Karyawan Geruduk Pemilik Bus Cendana

Sehingga secara akumulasi, ada 140.782 kasus Covid-19 di Jatim dengan 1.876 di antaranya kasus aktif. Sedangkan Total kasus sembuh ada 128.862 orang.

Sementara pasien Covid-19 yang meninggal bertambah 30 orang totalnya menjadi 10.044 orang. Hingga kini tidak ada wilayah di Jatim yang masuk kategori zona merah Covid-19.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif