Jatim
Jumat, 10 Agustus 2018 - 21:05 WIB

Kapolda Jatim Imbau Suran Agung Tak Digelar, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<div class="adn ads" data-message-id="165236ade3f3159d" data-legacy-message-id="165236ade3f3159d"><div class="gs"><div class=""><div id=":1ey" class="ii gt"><div id=":1d9" class="a3s aXjCH m165236ade3f3159d"><p dir="ltr"><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> — Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Machfud&nbsp; Arifin, mengimbau tradisi Suran Agung tidak digelar tahun 2018. Hal itu karena tahun ini merupakan tahun politik yang rawan gesekan.</p><p dir="ltr">"Kan ini tahun politik. Pernah terjadi juga beberapa tahun lalu tidak ada Suran Agung. Kegiatan ini kan bisa ditunda tahun depan," kata jenderal polisi bintang dua itu kepada wartawan seusai meletakkan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180809/516/933077/semburan-air-di-sidolaju-bawa-berkah-bagi-warga-ngawi" title="Semburan Air di Sidolaju Bawa Berkah Bagi Warga Ngawi">batu pertama</a> pembangunan perumahan polisi di Sawahan, Kabupaten Madiun, Jumat (10/8/2018).</p><p dir="ltr">Suran Agung merupakan tradisi yang digelar setiap tahun baru Hijriyah oleh para pesilat di wilayah Madiun Raya. Tempat yang digunakan sebagai pusat kegiatan yaitu di wilayah Kota Madiun.</p><p dir="ltr">Meski demikian, Machfud menyampaikan permintaan ini hanya bersifat imbauan dan tidak memaksa. Imbauannya berdasar atas kemungkinan meningginya <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180810/516/933142/16-ha-hutan-kph-lawu-terbakar-dipicu-alam-dan-ulah-manusia" title="16 Ha Hutan KPH Lawu Terbakar Dipicu Alam dan Ulah Manusia">suhu politik pada tahun ini</a>.</p><p dir="ltr">Dia menambahkan kalau memang para pesilat masih ingin menggelar Suran Agung pada tahun ini. Ia mensyaratkan supaya kegiatan ini digelar dengan tertib dan tidak menimbulkan gesekan.</p><p dir="ltr">"Ya ini sebatas imbauan. Kalau bisa. Karena ini tahun politik yang rawan gesekan. Kalau memang dilaksanakan ya dengan tertib," ujar dia.</p><p dir="ltr">Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, R. Moerdjoko, menyampaikan pihaknya berencana tetap melaksanakan tradisi Suran Agung tahun ini. Namun, kegiatan yang digelar tidak sebesar <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180809/516/933058/metana-muncul-dari-sumur-warga-ngawi" title="Metana Muncul dari Sumur Warga Ngawi">tahun-tahun sebelumnya</a>.</p><p dir="ltr">Menurut dia, pada tahun politik sangat rawan menggelar kegiatan yang skalanya besar. "Ini kan tahun politik. Kalau menggelar kegiatan skala besar rawan dibenturkan dengan saudara-saudara kita," terang dia.</p><p dir="ltr">Pihaknya tetap menggelar Suran Agung ini karena mengingat kegiatan ini merupakan ritual tahunan yang dilakukan turun temurun. Dia pun meminta para pengurus cabang di berbagai daerah untuk tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar.</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p></div></div></div></div></div>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif