Kampung Inggris Pare membuktikan diri sebagai sebuah laboratorium bahasa asing terbesar dan berkualitas di Nusantara. Anda yang tertarik ke sana, pahami dulu tata tertib berikut.
Madiunpos.com, KEDIRI – Tata tertib ini barangkali hal yang sangat sederhana. Aturan ini hanya bicara tentang pakaian. Namum, di balik aturan sebenarnya terkandung pesan yang mendalam.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Kursusan Bahasa Inggris terkemuka di Pare, Basic English Course (BEC) sejak awal berdiri telah menerapkan aturan tentang bagaimana semestinya seorang siswa berbusana. Lazimnya sekolah Islam atau pondok pesantren, BEC pun menerapkan aturan ala pesantren dalam hal berbusana.
Pertama, bagi seorang siswi yang beragama Islam wajib memakai jilbab. Tentu saja, jilbab tersebut bukan semata menutup aurat, namun benar-benar mencerminkan busana yang sopan, tak ketat, tak tranparan, apalagi justru menimbulkan fitnah.
Bagi siswi yang non muslim, harus memakai busana lengan panjang, baik bagian atas atau bawahan. Tentu saja, semua siswa harus memakai sepatu dalam aktivitas formal di kelas.
Sementara, bagi siswa dilarang memakai anting-anting dan kalung, berambut gondrong, serta kaus oblong. Yang menarik, para siswa ketika mengikuti kegiatan belajar di kelas, harus berpakaian dengan baju yang dimasukkan ke dalam celananya.
Aturan-aturan ini sekilas memang terlihat sepele. Namun, dampaknya sangat besar bagi pembentukan karakter siswa yang disiplin, patuh, dan hanya fokus belajar. Dengan aturan itu, siswa siswi dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda memiliki hak yang sama untuk belajar tanpa terjadi jurang pemisah si kaya dan si miskin.
Tak hanya itu, siswa-siswi BEC pun juga akan mendapatkan sejumlah tambahan ilmu agama, baik melalui wejangan maupun dalam laku hidup sehari-hari.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
