SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)
Solopos.com, TRENGGALEK — Kabupaten Trenggalek memperoleh kuota 525 calon haji (calhaj) di tahun 2023. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan di tahun sebelumnya, yakni 192 calhaj.
Peningakatan jumlah calhaj yang berangkat ke Tanah Suci tersebut menyusul adanya pelonggaran ketentuan haji, di antaranya kelompok usia di atas 60 tahun masuk skalaprioritas.
Hal itu seiring meredanya kasus COVID-19 di seluruh dunia, termasuk di Arab Saudi. Kini, peserta ibadah haji dari kelompok lansia bahkan menjadi prioritas dengan jumlah banyak.
“Calhaj yang sudah lansia akan mendapatkan prioritas berangkat tahun ini. Namun kami tidak tahu, bisa juga dari Trenggalek atau daerah lainnya, sesuai nomor urutnya. Soalnya, itu ranah provinsi,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Trenggalek, Agus Prayitno, seperti dikutip dari Antara, Senin (22/5/2023).
Rencananya, ratusan calhaj asal Bumi Menak Sopal ini bakal berangkat kloter 35 pada 6 Juni mendatang. Saat ini mereka tengah mempersiapkan diri untuk keberangkatan.
Berbagai persiapan itu, mulai pemenuhan administrasi hingga manasik haji. Untuk administrasi pelunasan biaya haji, Agus menyebut sudah 90 persen hampir rampung.
Meskipun terdapat penambahan jumlah kuota haji, namun tak sepenuhnya calhaj di Trenggalek mengambil jatah keberangkatannya. Sebanyak 81 calhaj yang sudah terdaftar memutuskan untuk menunda keberangkatan karena tahun ini Kemenag meniadakan pendamping maupun mahram.
Puluhan jamaah yang menunda pemberangkatan itu diminta membuat pernyataan. Dalam surat itu berisi kesanggupan jika ada penambahan biaya haji di musim-musim selanjutnya.
“Mereka beralasan karena salah satu dari pasangan atau keluarga tidak masuk dalam kuota sehingga mereka memilih menunda keberangkatannya,” kata Agus.