SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) berbincang dengan pekerja saat meninjau jembatan gantung kaca di Seruni Point Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (15/2/2023). Kementerian PUPR membangun jembatan sepanjang 120 meter yang dapat menampung 100 orang tersebut bertujuan untuk menunjang perkembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat di kawasan Bromo. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/tom.

Solopos.com, PROBOLINGGOJembatan Kaca Seruni Point di area wisata Gunung Bromo, Probolinggo, Jatim telah memasuki tahap finishing. Sesuai rencana, jembatan yang bakal menjadi ikon baru di Gunung Bromo itu dibuka, Oktober mendatang.

Informasi itu diunggah di Instagram @khofifah.ip, Kamis (16/2/2023). Dalam keterangannya dijelaskan jembatan gantung kaca di Seruni Point menjadi ikon yang tak boleh dilewatkan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru, Probolinggo, Jawa Timur.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jembatan yang dibangun Kementerian PUPR sepanjang 120 meter dengan ketinggian 80-100 meter serta dapat menampung 100 orang tersebut bertujuan menunjang perkembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat di kawasan Bromo.

Jembatan ini adalah karya anak bangsa yang dikomandani Kementerian PUPR. Saat ini Jembatan Kaca Seruni Point tengah memasuki tahap finishing dan InsyaAllah, jika tidak ada halangan akan dibuka untuk umum Oktober 2023 mendatang. Yuk, jadwalkan segera liburan ke Bromo,” tulis @khofifah.ip.

Dilansir dari binamarga.pu.go.id pada Kamis (16/2/2023), Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan uji beban (loading test) pada Jembatan Kaca Seruni Point (prototype) di area wisata Bromo, tepatnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jatim, Kamis (15/12/2022).

Loading test jembatan kaca menggunakan karung berisi pasir seberat 70 kg atau merepresentasikan berat satu orang dewasa. Karung-karung tersebut diletakkan di lantai jembatan dengan jarak masing-masing 75 cm.

Total beban yang dilakukan sebesar tujuh ton atau setara 100 orang. Berat tersebut hanya sepuluh persen dari kapasitas desain jembatan.

Loading test juga bertujuan mengukur performa kabel-kabel baja penopang dan frame baja jembatan yang dibangun melintasi jurang sedalam 80 meter
Jembatan Kaca Seruni Point dengan bentang sepanjang 120 meter ini tergolong sebagai jembatan gantung pejalan kaki (suspended cable).

Hanya, jembatan kaca ini ditopang enam kabel baja di masing-masing sisi bagian bawah.

Konsekuensinya, deck Jembatan Kaca Seruni Point ini melandai ke bawah. Berbeda dengan jembatan gantung pada umumnya yang memiliki dua kabel utama tertambat pada pylon dengan deck yang rata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya