SOLOPOS.COM - Muhamad Yusuf Sujatmiko petani jeruk pamelo di Magetan, Jawa Timur saat memeriksa jeruk pamelo miliknya, Senin (5/2/2024).(Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Menjelang perayaan tahun baru Imlek 2024, petani jeruk pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kebanjiran orderan. Bahkan omzet para petani itu naik hingga 80% dari hari biasanya.

Dalam budaya Tionghoa, buah jeruk merupakan simbol keberlimpahan rezeki dan keberuntungan karena memiliki warna oranye yang dipercaya melambangkan emas. Buah bernama latin Citrus Grandis juga sebagai salah satu buah untuk persembahan kepada dewa-dewi pujaan umat Tri Dharma. Terlebih saat sembahyang pada peringatan malam tahun baru Imlek.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Jelang perayaan tahun baru Imlek, jeruk pamelo selalu banyak diburu oleh warga etnis Tionghoa, termasuk yang tinggal di wilayah Magetan dan sekitarnya. Hal itu membuat petani buah pamelo di Kabupaten Magetan kebanjiran pesanan dan meningkatnya omzet.

Salah satunya dialami oleh petani jeruk pamelo di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Magetan, Muhamad Yusuf Sujatmiko. Dia mengatakan menjelang perayaan Imlek pesanan jeruk miliknya, meningkat delapan puluh persen dibanding hari biasa.

“Alhamdulillah, omzet saya naik 70-80 persen. Per buah dijual sepuluh ribu rupiah, namun buah harus dalam kondisi baik, bagus dan tidak membusuk,” ungkapnya, Senin (5/2/2024).

Meningkatnya permintaan itu berdampak pada naiknya harga jeruk pamelo. Kini, rata-rata per buah dijual dengan harga Rp10.000, padahal sebelumnya hanya Rp6.000 per buah. Namun para pembeli banyak yang memilih buah yang bertangkai dan masih ada daunnya dengan alasan untuk dijadikan media ibadah.

“Para pembeli memilih buah yang bertangkai dan masih ada daunnya katanya mau digunakan saat perayaan Imlek,” ujarnya.

Tak hanya Kabupaten Magetan dan sekitarnya, para petani jeruk pamelo ini juga banyak menerima pesanan dari luar daerah. Seperti Jakarta, Bandung, Cepu dan Blora.

“Momen Imlek seperti ini banyak juga permintaan dari luar daerah, Jawa Tenggah bahkan sampai Jakarta,” tambahnya

Seperti diketahui, Kabupaten Magetan dikenal sebagai daerah penghasil jeruk pamelo. Di Magetan yang merupakan sentra penghasil jeruk pamelo terdapat di Kecamatan Bendo, Takeran, Sukomoro, dan Kawedanan.

Data Dinas Pertanian Magetan mencatat, saat ini populasi jeruk pamelo di Magetan telah mencapai lebih dari 582.845 pohon, yang tersebar di sentra penanaman jeruk pamelo dengan luas wilayah mencapai lebih dari 450 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya