SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun Maidi saat memantau ketersediaan beras dan gula pasir di gudang Bulog Madiun, Rabu (20/4/2022). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Masyarakat di wilayah Madiun tidak perlu khawatir terkait ketersediaan beras dan gula pasir menjelang Lebaran tahun 2022. Bulog Madiun memastikan saat ini stok beras dan gula tersedia hingga beberapa bulan ke depan.

Pimpinan Cabang Madiun Perum Bulog, Ferdian Dharma Atmaja, mengatakan stok beras di gudang Madiun saat ini mencapai 11.700 ton. Stok tersebut diklaim bisa mencukupi hingga akhir tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Stok beras saat ini mencapai 11.700 ton, itu untuk beras kualitas medium. Itu tersebar di empat gudang yang tersebar di tiga kabupaten/kota,” kata dia, Rabu (20/4/2022).

Ferdian menyampaikan stok beras jelang dan saat Lebaran tahun ini dalam kondisi aman. Apalagi, saat ini juga bersamaan musim panen padi.

Baca Juga: Tabrak Truk Parkir di Madiun, Seorang Remaja Tewas & 2 Lainnya Terluka

Harga beras kualitas medium yang diambil dari Bulog seharga Rp8.300 per kg. Sedangkan di pasaran harga maksimalnya Rp9.000 per kg.

“Permintaan dari masyarakat belum banyak. Karena juga berbarengan dengan musim panen. Meski nanti ada momen Lebaran, stok beras di masyarakat cukup banyak,” terangnya.

Dia juga menyebut stok gula pasir di Madiun juga tercukupi saat Lebaran. Di gudang Bulog, stok gula pasir mencapai 38 ton. Pekan depan juga akan datang lagi sekitar 100 ton gula pasir.

Baca Juga: Tabrak Truk Parkir di Madiun, Seorang Remaja Tewas & 2 Lainnya Terluka

Untuk kebutuhan gula pasir per bulan, kata Ferdian, sekitar 10-25 ton. Sehingga stok yang saat ini tersedia mencukupi hingga empat bulan ke depan.

“Gula pasir ini kami lebih banyak melayani paket sembako dengan beras. Karena untuk beras dan gula pasir di pasar masih stabil,” kata dia.

Namun, untuk komoditas minyak goreng di gudang Bulog Madiun memang terbatas. Saat ini di tempatnya hanya tersedia sekitar 5.000 liter. Padahal kebutuhan mencapai 10.000 sampai 11.000 liter per bulan, jika mengacu pada Maret kemarin.

Mengenai permasalahan ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan produsen dan distributor untuk menambah stok minyak goreng.

“Permintaan kami memang cukup banyak. Tetapi dari distributor dan produsen belum mencukupi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya