SOLOPOS.COM - Pariyem saat mensortir arang kayu jualannya di Pasar Sayur Magetan, Minggu (9/6/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, MAGETAN – Menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah, pedagang arang kayu di Pasar Sayur Magetan, Jawa Timur mulai memperbanyak stok barang dagangan. Diperkirakan omzet penjualan arang akan meningkat saat perayaan Iduladha.

Momen hari raya Iduladha merupakan momen yang ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Dalam perayaan Iduladha dilaksanakan ibadah kurban. Kemudian daging kurban itu akan dibagikan kepada masyarakat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tentunya hal itu mendatangkan berkah tersendiri bagi penjual arang kayu yang merupakan bahan untuk memasak satai. Seperti yang terlihat di Pasar Sayur Magetan, para pedagang sudah mulai mempersiapkan stok arang untuk menyongsong momen tersebut.

Hal itu salah satunya dialami oleh Pariyem, penjual arang kayu di Pasar Sayur Magetan yang mengaku sudah berjualan arang di pasar tersebut sejak lima tahun silam. Setiap kali momen Iduladha tiba omzet penjualannya meningkat hingga lebih dari dua kali lipat.

“Mendekati hari raya kurban bisa sampai 50 bungkus, pada hari biasa sekitar 20 bungkus. Kalau hari biasa yang beli kebanyakan langganan penjual satai, warung,” katanya, Minggu (9/6/2024).

Pariyem menambahkan, pada saat momen hari raya kurban tiba, biasanya pembeli datang dari masyarakat umum. Kebanyakan pembeli dari anak-anak muda yang digunakan untuk membakar satai daging kurban.

“Kalau kurban biasanya anak-anak muda itu banyak yang mencari arang, buat bakar-bakar satai itu,” ujarnya.

Pariyem menjual arang itu dengan harga Rp5.000 setiap bungkusnya. Dengan harga tersebut pembeli sudah mendapatkan satu kantong kresek penuh.

Selain dari dalam Kabupaten Magetan, dirinya memasok arang-arang tersebut dari Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan. Menurutnya, jika momen hari raya kurban pasokan dari Magetan sendiri tidak mencukupi untuk kebutuhan para pembeli.

“Arangnya saya datangkan banyak juga yang dari luar Magetan, dari Ngawi, Pacitan juga,” imbuhnya.

Meski momen Iduladha , Pariyem mengaku tidak menaikkan harga maupun mengurangi jumlah arang. Hal itu dikhawatirkan pelanggan enggan membeli di tempatnya dan beralih ke penjual lain.

“Tidak naik, kalau untuk dijual kembali harganya Rp4.000 kalau belinya sedikit dan digunakan sendiri tetap Rp5.000. Meskipun ini momen tapi saya tetap menjaga kepuasan pelanggan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya