SOLOPOS.COM - Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan dalam konferensi pers di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Rabu (7/9/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.
Solopos.com, JAKARTA — Pesawat udara latih milik TNI Angkatan Laut mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Selat Madura yang merupakan perbatasan antara Gresik dan Madura, Jawa Timur, Rabu (7/9/2022). Sampai saat ini belum diketahui kondisi pilot dan kopilot pesawat tersebut.
Pesawat tersebut diterbangkan Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan Kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti.
Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan mengatakan tim pencari di lapangan menemukan titik jatuhnya pesawat udara latih G-36 Bonanza T-2503.
“Saat ini tim masih terus mencari di lokasi tempat jatuhnya pesawat latih kami. Sampai sore ini, perkembangan di lapangan telah menemukan titik jatuhnya pesawat yang diduga kerangka pesawat. Saat ini masih proses untuk melaksanakan penyelaman,” kata Dwika dalam konferensi pers di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Penyebab Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Perairan Selat Madura Belum Diketahui
Mengenai penyebab kecelakaan pesawat itu, lanjut dia, TNI AL masih mendalaminya melalui tim investigasi yang telah diturunkan. Menurut dia, penyebab jatuhnya pesawat baru dapat diketahui setelah pesawat tersebut ditemukan dan dilakukan identifikasi.
Dia menuturkan sampai saat ini kondisi pilot dan kopilot masih belum bisa dipastikan.
“Kemungkinan sampai penyelam yang melaksanakan pertolongan benar-benar dapat menemukan dan melaporkan kondisi penerbang. Awak pesawat ada 2 orang, pilot dan kopilot,” ujar Dwika.