SOLOPOS.COM - Seorang pemuda di Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, ditemukan meningal mengapung di bendungan air desa setempat, Jumat (29/3/2023). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com,NGAWI – Seorang pemuda bernama Febrianto,30, warga Desa Widodaren, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ditemukan meninggal mengambang di sungai desa setempat, Jumat (29/3/2024).

Sebelumnya, korban diduga berpesta minuman keras (miras) dengan sejumlah rekannya di area tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jenazah Febrianto kali pertama ditemukan oleh warga yang hendak pergi ke ladang. Pada saat kali pertama ditemukan, jasad tersebut posisi tertelungkup mengambang mengenakan baju merah serta celana pendek.

Saksi juga sempat melihat korban tidak sendiri. Melainkan ada rekannya yang diketahui bernama  Agus Tahu sedang tertidur di area bendungan.

“Saya hendak pergi ke sawah tiba-tiba saya lihat ada mayat yang mengapung di pinggir sungai. Saya lalu balik ke permukiman warga dan berasama-sama ke sungai untuk melihat. Tadi juga ada temannya tapi habis itu saya tidak tau kemana perginya,” kata saksi penemuan mayat, Loso kepada Solopos.com, Jumat (29/3/2024).

Menurut pengakuan, Yani, 46, salah seorang warga yang rumahnya tak jauh dari lokasi tersebut pada Kamis (28/3/2024) malam, sempat terdengar suara korban dan teman-temannya sedang bersenda gurau di lokasi kejadian.

Yani tidak menaruh curiga, sebab korban dan teman-temannya sering minum-minuman keras di area dam sungai itu.

“Kemarin malam memang terdengar suara dua orang ketawa-ketawa di dam itu, suaranya Agus dan Febri. Kalau siangnya masih main di rumah saya, ya biasa anak muda minum-minum gitu,” katanya kepada Solopos.com, Jumat.

Yani menambahkan, saat hendak menuju ke lokasi bendungan sungai itu, korban sempat berpesan kepada anaknya Yani mau berbuat gaduh. Korban juga berpesan agar tidak memberitahu orang tuanya.

“Kemarin juga bilang ke anak saya mau buat ontran-ontran (membuat masalah). Dia minta orang tuanya jangan dikasih tau,” ujarnya.

Iptu Agus Hari Santoso, Kepala Polsubsektor Gerih mengatakan, sebelumnya ada warga yang melihat, korban bersama dengan satu temannya yang diduga seusai pesta minuman keras semalaman di area bendungan itu. Rekan korban diduga meninggalkan korban saat kondisi tenggelam.

“Setelah saya ke TKP kondisi korban sudah dievakuasi berada di pinggir tanggul bendungan. Ketika ditemukan rekan korban juga ada di sekitar tempat kejadian sedang tidur. Tapi setelahnya pergi entah kemana,” katanya.

Ipda Agus menambahkan, saat ini polisi dibantu dengan pihak desa juga tengah mencari keberadaan korban untuk dimintai keterangan kronologis awal kejadian itu.

Pasalnya kedalaman sungai saat itu hanya berkisar 20cm serta korban mengalami luka disekitar kepala.

“Menurut penuturan kakak korban, darah itu berasal dari kuping kanan korban yang digigit kepiting. Namun, saat ini kita masih mencari keveradaan rekan korban untuk tahu kejadian sebenarnya. Dugaan sementara jenazah korban itu ditinggal  saat sudah dalam kondisi tenggelam,” tambahnya.

Seusai dilakukan olah TKP, jenazah pemuda itu dibawa ke rumah duka karena keluarga sudah menerima kematian korban sebagai musibah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya