Jatim
Senin, 25 Maret 2024 - 17:26 WIB

Januari-Maret 2024, Enam Warga di Lumajang Meninggal Dunia Akibat DBD

Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD). (dok)

Solopos.com, LUMAJANG – Enam orang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia karena terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama periode Januari hingga Maret 2024.

“Sudah ada enam orang yang meninggal dunia karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Saya tidak ingin ada lagi korban akibat DBD,” kata Penjabat Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, Senin (25/3/2024).

Advertisement

Data kasus DBD di Lumajang pada periode Januari-Maret 2024 tercatat ada ratusan kasus. Pada Januari tercatat ada 81 kasus, kemudian pada Februari jumlah kasus meningkat menjadi 119 kasus. Sedangkan hingga 22 Maret, jumlah kasus tercatat 43 kasus.

Penjabat bupati yang akrab disapa Yuyun itu mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai bagian integral dari budaya hidup masyarakat untuk mencegah penyebaran DBD.

Dia menuturkan PSN bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Namun, juga menjadi tanggung jawab setiap individu untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari penyakit mematikan tersebut.

Advertisement

“Dalam menghadapi tantangan DBD, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pemimpin agama, dan organisasi kemasyarakatan untuk bergandengan tangan dalam menggalang kesadaran dan aksi nyata dalam upaya pencegahan DBD,” jelas dia yang dikutip dari lumajangkab.go.id.

Dia menyampaikan musim hujan menjadi pemicu utama peningkatan kasus DBD, sehingga perlunya pemberantasan sarang nyamuk menjadi langkah krusial. Dengan membersihkan dan menutup tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, masyarakat dapat berperan aktif dalam memutus rantai penularan DBD.

“Pemberantasan sarang nyamuk [PSN] merupakan langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD. Kita bersama-sama membersihkan lingkungan sekitar kita agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif