SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran lahan. (Freepik.com)

Solopos.com, SURABAYA — Sebanyak 244 peristiwa kebakaran terjadi di lahan terbuka di Kota Surabaya selama Januari-Agustus 2023. Jumlah tersebut terdiri atas kebakaran alang-alang 106 kali, sampah 65 kali, dan lain-lain 73 kali.

Hal itu berdasarkan data di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya. Guna mencegah kebakaran, DPKP gencar menggelar patroli di lahan terbuka.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami memasifkan patroli di lahan-lahan terbuka. Hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran,” kata Kepala DPKP Kota Surabaya, Dedik Irianto, seperti dikutip dari Antara, Minggu (20/8/2023).

Dedik mengatakan pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan patroli di lahan-lahan terbuka. Terutama, patroli di lahan yang terindikasi sering terjadinya kebakaran. Upaya pencegahan lainnya dengan memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak sembarangan membakar sampah di lahan terbuka.

“Jadi ada larangan itu [membakar sampah di lahan terbuka]. Bukan hanya panas tetapi anginnya kencang, dikhawatirkan kalau membakar di lahan terbuka, bisa merambat ke objek lain di sekitarnya,” ujarnya.

DPKP juga gencar menggelar sosialisasi dan pelatihan pencegahan kebakaran di wilayah perkampungan. Pada kesempatan itu biasanya warga diberikan pengetahuan tentang penyebab terjadinya kebakaran dan cara pencegahannya.

“Materi sosialisasi itu kami kenalkan kebakaran itu karena apa? Kebakaran itu bencana tetapi bisa diantisipasi dengan upaya pencegahan,” katanya.

Dalam sosialisasi tersebut, lanjut dia, pihaknya juga mengenalkan fase pertumbuhan api kepada masyarakat. Di mana, fase krusial api berada di empat menit pertama sejak fase awal muncul. Warga pun juga diimbau agar tidak panik ketika terjadi kebakaran.

“Lakukan penanganan awal dan menghubungi command center 112. Response time kami tujuh menit,” katanya.

DPKP Surabaya juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan saat memasak. Sebab, berdasarkan catatannya, beberapa kali telah terjadi kebakaran di Surabaya karena disebabkan saat memasak.

“Ada beberapa kejadian kemarin sempat masak dan kelupaan [mematikan kompor] sehingga terjadi kebakaran, kalau masak ditunggu dan sebagainya. Angin juga kencang, takutnya bisa merambat apinya ke [rumah] tetangga. Lalu, jika ada barang elektronik itu dimatikan kabelnya, dicabut jangan cuma ditekan tombolnya kalau sudah tidak digunakan,” kata Dedik Irianto.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya