Jatim
Kamis, 27 Juli 2023 - 23:25 WIB

Jangan Panik, Pertamina Jamin Pasokan LPG 3 Kg di Madiun & Sekitarnya Tersedia

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau ketersediaan elpiji bersubsidi di sebuah pangkalan wilayah Kota Surabaya. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Solopos.com, MADIUN — Ketersediaan elpiji 3 kilogram di wilayah Madiun dan sekitarnya dipastikan aman di tengah isu kelangkaan gas subsidi tersebut. Masyarakat diminta untuk tidak panik dalam menghadapi permasalahan ini.

Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Taufiq Kurniawan, mengatakan masyarakat diminta untuk tidak panik dalam menghadapi isu kelangkaan ini, sebab stok yang ada di Jawa Timur saat ini mencapai sekitar 27.000 metrik ton.

Advertisement

“Yang dikeluhkan masyarakat adalah tidak adanya elpiji 3 kilogram di tingkat pengecer. Namun, saya pastikan stok dalam kondisi aman,” kata dia, Kamis (27/7/2023).

Menurutnya keamanan stok tersebut didukung oleh pasokan elpiji di Jawa Timur yang ditopang dari tiga depot, yakni Surabaya, Banyuwangi, dan Gresik.

Sesuai data, konsumsinya saat ini di angka 4.800 metrik ton, sementara stoknya 27 ribu metrik ton.

Advertisement

“Jadi kalau untuk stok, nggak ada masalah,” kata dia menjelaskan.

Meski stok aman, PT Pertamina akan terus memantau tren peningkatan konsumsi elpiji 3 kilogram di masyarakat. Apalagi semua penyaluran elpiji ke tingkat pangkalan seluruhnya termonitor.

“Kalau ada peningkatan konsumsi, akan kita tambah lagi penyalurannya. Pemantauan distribusi akan terus dilakukan bersama pemda,” katanya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Ia menambahkan di Kota Madiun terdapat 12 agen. Rata-rata alokasi harian mencapai 23.753 tabung. Untuk penyaluran pada Juli ini mencapai 5.645 metrik ton, sedangkan kuotanya 9.910 metrik ton.

Stok awal untuk elpiji 3 kg khusus di Kota Madiun sebanyak 59.765 kilogram, 42.000 kilogram di antaranya sudah disalurkan, sedangkan stok tersisa sejauh ini masih ada 17.818 kilogram.

“Karenanya, Saya mengimbau masyarakat untuk tidak panik,” kata dia.

Pasokan Terkendali

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, memastikan pasokan elpiji bersubsidi telah terkendali setelah sempat dilaporkan terjadi kelangkaan di beberapa daerah.

“Sedangkan kelangkaan yang dilaporkan beberapa hari terakhir terjadi di sejumlah daerah, menurut informasi dari PT Pertamina Patra Niaga wilayah Jatim, Bali dan Nusa Tenggara, disebabkan momentum libur panjang sekolah ditambah Idul Adha,” kata Khofifah kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Diketahui permintaan elpiji 3 kilogram belakangan meningkat karena sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), utamanya pedagang makanan minuman hingga warung-warung, mulai bergerak.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) agar menambah pasokan elpiji bersubsidi di tingkat pangkalan maupun agen.

Tak hanya penambahan kuota elpiji, Khofifah juga berharap stabilitas harga tetap terjaga di tingkat konsumen.

Gubernur Khofifah bersyukur, di tengah kelangkaan yang terjadi di beberapa daerah kabupaten/ kota beberapa hari terakhir, harga elpiji bersubsidi masih terpantau dalam posisi stabil di angka Rp16.000 per tabung.

“Komunikasi dengan pihak pangkalan, agen dan Pertamina harus terus terbangun. Oleh karena itu, mungkin kalau ada tambahan permintaan berkepanjangan, kepala daerah setempat bisa menyampaikan kuota baru,” ujarnya.

Menurutnya, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus telah menyanggupi dalam beberapa hari ke depan akan berupaya menambah pasokan di beberapa wilayah sebesar 30 sampai dengan 70 persen dari rata-rata penyaluran harian.

Khofifah meyakini langkah-langkah tersebut bisa meredam kelangkaan, asalkan masyarakat membeli sesuai dengan kebutuhan.

“Oleh karenanya, kami mengimbau kepada masyarakat, kerja sama dengan para bupati/wali kota juga, untuk menyosialisasikan program-program subsidi langsung tepat sasaran,” tuturnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif