SOLOPOS.COM - Foto udara Jalan Layang Aloha. ANTARA/HO-Pemkab Sidoarjo
Solopos.com, SIDOARJO — Jalan Layang Aloha yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, bakal diuji coba pada saat momen Natal dan Tahun Baru 2024. Saat ini progres pembangunan jalan layang tersebut sudah mencapai 86 persen.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, mengatakan saat ini balok girder yang digunakan untuk Jalan Layang Aloha sudah rampung terpasang seluruhnya. Sehingga bisa dilakukan uji coba pada momen Natal dan Tahun Baru 2024.
“Saat ini pemasangan balok girder yang menjadi unsur utama pembangunan jembatan sudah selesai dilakukan dan uji coba pada pelaksanaan Natal dan Tahun Baru 2024,” ujarnya, Minggu (12/11/2023).
Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu menuturkan saat ini progres pembangunan jembatan yang dilakukan adalah pemasangan beton cor sisi sebelah utara.
Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu menuturkan saat ini progres pembangunan jembatan yang dilakukan adalah pemasangan beton cor sisi sebelah utara.
“Dengan demikian, tahapan utama sudah selesai dilakukan,” ujarnya yang dikutip dari Antara.
Secara umum, lanjut dia, progres pembangunan sudah mencapai 86 persen, atau mengalami surplus pengerjaan sebesar 5,2 persen dari rencana awal sebesar 80,7 persen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Dwi Eko Saptono mengatakan, uji coba Jalan Layang Aloha pada Natal dan Tahun Baru 2024 nanti, akan menjadi langkah penting dalam memastikan keamanan dan kinerja jalan layang sebelum dibuka untuk penggunaan umum.
“Kami berharap dengan uji coba ini, kami dapat mengidentifikasi dan mengatasi setiap potensi masalah yang mungkin muncul, sehingga proyek ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Keberadaan Jalan Layang Aloha tersebut sangat dinantikan masyarakat Sidoarjo yang bekerja di Surabaya mengingat jalan tersebut merupakan salah satu akses utama yang menghubungkan antara Surabaya dan Sidoarjo.
Tingginya arus lalu lintas mengakibatkan wilayah Aloha tersebut sering terjadi kemacetan sehingga pemerintah memutuskan untuk membangun jalan layang tersebut sebagai upaya untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi.