SOLOPOS.COM - Proses menghaluskan cangkang telur yang dilakukan oleh para siswa. (madiuntoday.id)
Solopos.com, MADIUN – Telur merupakan sumber makanan untuk kebutuhan protein dalam tubuh. Karena mudah diolah, sumber makanan itu banyak dikonsumsi.Namun, di sisi lain limbah cangkang telur juga ikutan melimpah.
Umumnya cangkang telur dibuang langsung ke tempat sampah. Namun ternyata limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Hal itulah yang dilakukan oleh siswa-siswa SDN 02 Kanigoro Kota Madiun.
Mereka mengolah limbah tersebut menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman. Selain itu, pupuk hasil inovasi siswa-siswi SD tersebut juga bisa untuk mengusir semut yang ada di tanah.
Sebagian Pengusaha di Jatim Keberatan Rencana PSBB, Ini Alasannya
Sebagian Pengusaha di Jatim Keberatan Rencana PSBB, Ini Alasannya
Ide membuat pupuk dari limbah cangkang telur tersebut berawal dari Walikota Madiun, Maidi. orang nomor satu di Madiun itu mengimbau masyarakat mengkonsumsi makanan sehat, salah satunya telur. Seiring dengan hal itu, limbah dari sumber makanan itu juga melimpah.
“Ide awalnya selama pandemi ini Pak Walikota menghimbau agar kita mengkonsumsi makanan sehat, salah satunya telur. Nah, limbah cangkang telur melimpah. Daripada terbuang jadi sampah, kami berpikiran untuk memanfaatkannya menjadi pupuk,” terang Muljono, Kepala SDN 02 Kanigoro Madiun, dikutip dari madiuntoday.id Jumat (8/1/2021).
Menjabat Kades Burikan Klaten, Surata Tetap Jadi Driver Ambulans
Pupuk hasil produksi siswa-siswi SD tersebut akan dimanfaatkan untuk menyuburkan tanamandi sekitar lingkungan sekolah. Apalagi sekolah tersebut tengah mempersiapkan diri menuju Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional. Tak heran jika sekolah tersebut terus berupaya mengeluarkan inovasi-inovasi terbaik seputar pemanfaatan limbah untuk sekitar.
Muljono menambahkan, selain untuk pembelajaran siswa, membuat pupuk tanaman dari limbah cangkang telur bisa menjadi contoh masyarakat sekitar sekolah.
“Harapannya sebagai pembelajaran siswa biar tahu kalau cangkang telur bisa bermanfaat. Lebih dari itu, kami juga berharap agar masyarakat sekitar sekolah juga bisa mengaplikasikan inovasi kami ini di lingkungan sekitar. Jadi pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman tidak melulu pupuk berbahan kimia,” pungkasnya.