Jatim
Rabu, 1 November 2023 - 17:50 WIB

Innalillahi, Seorang Petani di Ngawi Meninggal Tersambar Petir di Sawah

Yoga Adhitama  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tempat kejadian perkara penemuan seorang pemuda diduga tersambar petir di Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Selasa (31/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, NGAWI — Seorang pria berusia 45 tahun di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di pematang sawah miliknya, Selasa (31/10/2023) sekitar pukul 20.30 WIB. Diduga pria itu meninggal karena tersambar petir.

Pria itu bernama Totok Wijanarko, 45, seorang petani asal Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi. Pria itu ditemukan meninggal dengan kondisi luka bakat di bagian kiri.

Advertisement

Jasad petani itu pertama kali ditemukan istrinya, Ita Puspita Sari, 35. Saat ditemukan, jasad pria itu masih mengenakan pakaian yang sama saat pamit hendak ke sawah dan lengkap dengan sepatu boots.
Posisi jenazah tertindih sepeda motor yang dikendarainya dan didapati pendarahan di telinga kiri yang diduga tersambar petir.

Kapolsek Pitu, AKP Karno, membenarkan ada seorang pria paruh baya yang meninggal di pematang lahan tebu. Korban ditemukan seusai hujan lebat disertai petir.

Advertisement

Kapolsek Pitu, AKP Karno, membenarkan ada seorang pria paruh baya yang meninggal di pematang lahan tebu. Korban ditemukan seusai hujan lebat disertai petir.

“Benar kami menerima laporan ada temuan mayat di lahan tebu, usai hujan lebat,” ujar AKP Karno, Rabu (1/11/2023).

Karno menjelaskan kejadian itu bermula sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu petani itu berpamitan kepada istrinya untuk mengangkut pupuk kandang di sawah miliknya. Kemudian sekitar pukul 17.30 WIB terjadi hujan deras disertai petir di wilayah Desa Ngancar.

Advertisement

“Setelah ditemukan akhirnya dilaporkan kepada pihak desa yang kemudian melapor ke petugas kepolisian,” tambahnya.

Karno mengungkapkan dari hasil pemeriksaan oleh tim medis dan Inafis Polres Ngawi tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Namun, ditemukan memar di bagian dada kanan rusuk kedua dari bawah yang diduga terbentur stang sepeda motor.

“Setelah kami lakukan olah TKP, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan kecuali luka bakar mirip tersambar petir,” tandasnya.

Advertisement

Meski demikian, pihak keluarga mengaku menerima kejadian itu sebagai musibah. Keluarga juga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan sudah menandatangani surat pernyataan.

Dugaan sementara, petani itu meninggal dunia akibat tersambar petir. Namun, polisi masih terus melakukan pengembangan guna mengungkap penyebab kematian korban.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif