Solopos.com, MADIUN — Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Madiun, K. H. Makruf Nawawi, meninggal dunia pada Kamis (23/2/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kiai karismatik itu meninggal dunia dalam usia 73 tahun. Kiai Makruf meninggal dunia karena sakit. Sebelumnya Kiai Makruf sempat dirawat intensif di ICU rumah sakit.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ribuan orang mengiringi kepergian kiai yang menjadi imam Masjid Kuno Al-Basyariyah, Sewulan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis siang. Lantunan doa dan bacaan tahlil terus mengiringi hingga jenazah dikebumikan di kompleks Makam Kiai Ageng Basyariyah Sewulan.
Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Madiun, K. H. Moh. Munir Zuhdi, mengatakan kiai Makruf merupakan sosok yang taat.
“Saya meyakini, selama hidup, Kiai Makruf adalah sosok yang saleh, semoha husnul khatimah. Mohon almarhum dimaafkan bila ada khilaf,” kata Kiai Munir.
Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengenang sosok Kiai Makruf telah memberikan banyak kontribusi semasa hidupnya bagi umat dan masyarakat di Kabupaten Madiun. Bupati juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Kiai Makruf.
“Atas nama Pemkab Madiun, saya menyampaikan belasungkawa. Luar biasa sumbangsih Kiai Makruf kepada kita termasuk Pemerintah Madiun. Peran sertanya dengan mendidik, mengajari kita semuanya agar berbuat sesuatu yang baik,” kata Kaji Mbing.
Dia berharap apa yang telah dirintis dan dilakukan Kiai Makruf bisa diteruskan oleh para jemaah dan santrinya.
“Apa yang diamalkan beliau semoga menjadi sesuatu yang meringankan kelak. Harapan saya kegiatan yang menjadi rutinitas mbah Kiai Makruf tetap diteruskan dengan santri yang banyak ini, saya bersaksi beliau orang baik,” ujarnya.
Kiai Makruf meninggalkan seorang istri Nyai Siti Choiriyah, tiga orang anak, dan tiga orang cucu.
Sejumlah kiai, tokoh masyarakat, dan warga masih terus berdatangan untuk takziah di kediaman almarhum di Desa Sewulan dan berdoa di Kompleks Makam dan Masjid Kuno Al-Basyariyah.