Jatim
Rabu, 16 Maret 2022 - 16:13 WIB

Innalillahi, 2 ODHA di Magetan Meninggal Tahun Ini

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS. (Freepik.com)

Solopos.com, MAGETAN — Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menemukan 69 kasus baru penderita HIV/AIDS selama 2021. Bahkan pada awal 2022 ada dua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang meninggal dunia.

Pejabat Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Magetan, Agoes Yudi Purnomo, mengatakan temuan kasus HIV/AIDS di Magetan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada awal tahun 2022 tercatat ada dua ODHA yang meninggal dunia.

Advertisement

Dia menyampaikan kasus HIV/AIDS di Magetan itu merupakan fenomena gunung es, mengingat kasus yang terungkap hanyalah bagian luarnya. Sedangkan fakta kasus di dalamnya yang belum terungkap masih banyak. Hal ini yang membuat kasus temuan baru HIV.AIDS di Magetan terus terjadi setiap tahun.

Baca Juga: 2 Pemuda Pelaku Begal Bersajam di Situbondo Diringkus

Dinas Kesehatan Magetan terus memperkuat pendataan dan pendampingan kepada ODHA lama maupun baru. Saat ini, jumlah ODHA yang menjalani terapi ARV di enam layanan Klinik Pelayanan Dukungan dan Pengobatan (PDP) ada 154 orang.

Advertisement

Klinik PDP merupakan layanan kesehatan yang berfokus terhadap penyebaran dan penanganan penyakit HIV/AIDS.

“Kita punya enam layanan klinik PDP. Dua ada di rumah sakit dan empat di puskesmas,” kata Agoes kepada Antara, Selasa (15/3/2022).

Upaya pencegahan penambahan ODHA yang meninggal, Dinkes Magetan melalui puskesmas melakukan pendataan ODHA yang berhenti atau belum menjalani terapi ARV.

Advertisement

Baca Juga: Petani Ngawi Ogah Tanam Kedelai, Ini Alasannya

“Akan kami perkuat pendataan dan pendampingan lagi. Yang berhenti maupun belum terapi ARV akan kami data. Selanjutnya akan ada pendamping yang akan mendampingi teman-teman ODHA untuk konsisten menjalani terapi ARV ini,” jelasnya.

Terapi ARV merupakan salah satu pengobatan yang dianjurkan bagi ODHA. ARV atau obat antiretroviral tidak dapat menyembuhkan pasien HIV/AIDS. Namun, ARV mengurangi viral load, yaitu jumlah HIV dalam aliran darah.

Jika viral load lebih rendah, maka ODHA akan tetap sehat lebih lama bertahan serta dapat meminimalisasi kemungkinan menularkan HIV kepada orang lain.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif