Jatim
Selasa, 6 Juni 2023 - 18:11 WIB

Innalillahi, 2 Calon Haji Asal Lamongan Meninggal di Madinah

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik)

Solopos.com, LAMONGAN — Dua calon haji asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi. Kedua calon haji ini meninggal akibat penyakit jantung.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadan Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, mengatakan dua calon haji yang meninggal itu adalah Mardi Wijono Teguh, 75, yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 25.

Advertisement

“Selain itu, Umi Hanik Mualam, usia 53 tahun, yang tergabung dalam kloter 26 Embarkasi Surabaya,” kata dia, Senin (5/6/2023).

Kedua calon haji asal Lamongan tersebut dipastikan meninggal dunia akibat penyakit jantung.

Advertisement

Kedua calon haji asal Lamongan tersebut dipastikan meninggal dunia akibat penyakit jantung.

Sementara PPIH Embarkasi Surabaya mencatat calon haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia di Madinah sebanyak enam orang.

Sebelumnya, calon haji asal Bangkalan Suryati Busir, usia 91 tahun, yang tergabung dalam kloter 2 Embarkasi Surabaya meninggal di Madinah karena sakit pada 31 Mei 2023.

Advertisement

Dua calon haji lainnya yang meninggal dunia di Madinah adalah Ahmad Suhadak Riduwan, usia 53 tahun, asal Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, yang tergabung dalam kloter 9 dan Langen Delem Dussalam, usia 90 tahun, asal Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dari Kloter 1

Husnul, yang juga menjabat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Jawa Timur, memastikan calon haji yang meninggal dimakamkan di Madinah.

“Insya Allah husnul khotimah karena meninggal dalam momen melaksanakan ibadah haji di tempat yang penuh barokah, yakni Madinah,” ujarnya.

Advertisement

Hingga Senin (5/6/2023) malam PPIH Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 32 kloter atau sebanyak 14.388 jamaah termasuk petugas haji ke Tanah Suci.

PPIH Embarkasi Surabaya mencatat dari 32 kloter yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci terdapat sejumlah calon haji yang tertunda keberangkatannya.

Di antaranya empat orang masih dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya karena sakit. Masing-masing dari kloter 23 Bojonegoro yang sakit paru dan liver, dari kloter 24 Lamongan sakit demensia, dari kloter 25 Lamongan sakit anemia dan kloter 27 Lamongan sakit tulang.

Advertisement

Ia menambahkan seorang calon haji tertunda keberangkatannya karena terkendala visa dan istrinya ikut menunda keberangkatannya.

“Kendala penerbitan visa ini disebabkan oleh sistem perekaman biometrik pada aplikasi Saudi Visa Bio. Bio visa masih baru di Indonesia. Ternyata meskipun pada aplikasi rekam biometrik itu sudah diterima, namun ada beberapa kasus seperti wajah atau sidik jari jamaah masih tidak terbaca karena. mohon maaf, ada yang tidak punya tangan atau lapisan telapak tangan terlalu tebal, sehingga belum bisa di-print out visanya,” katanya.

Kemenag biasanya menindaklanjuti dengan langsung datang ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk memberikan klarifikasi sehingga calon haji yang terkendala segera diterbitkan visanya, sehingga bisa berangkat dengan rombongan kloter berikutnya, demikian Husnul Maram.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif