Jatim
Rabu, 16 Mei 2018 - 23:05 WIB

Ini Upaya KAI Daops Madiun Cegah Aksi Teror di Kereta Api

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VII Madiun menempatkan pengamanan tertutup <a title="Video Detik-Detik Serangan Mapolda Riau" href="http://viral.solopos.com/read/20180516/486/916556/video-detik-detik-serangan-mapolda-riau">dalam rangka mewaspadai</a> aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini di Surabaya dan lokasi lain di Tanah Air. Hal itu untuk meminimalisasi potensi teror dan gangguan terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.</p><p><span>Kapala PT KAI Daops VII Madiun Shulthon Hasanudin di Madiun, Selasa (15/5/2018), mengatakan tindakan antisipatif tersebut merupakan instruksi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) Kementerian Perhubungan tertanggal 14 Mei 2018 tentang kewaspadaan terhadap ancaman gangguan keamanan dan keselamatan KA.</span></p><p><span>"Kami melaksanakan instruksi tersebut demi mewujudkan keamanan dan keselamatan operasi kereta api. Kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa KA, agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan untuk mencegah potensi teror," ujar Shulthon.</span></p><p><span>Shulthon Hasanudin</span>&nbsp;menambahkan sarana dan prasarana perkeretaapian termasuk <a title="Penggerebekan Terduga Teroris di Tangerang, 3 Orang Diamankan" href="http://news.solopos.com/read/20180516/496/916565/penggerebekan-terduga-teroris-di-tangerang-3-orang-diamankan">salah satu objek vital nasional</a> yang penggunaannya banyak diminati masyarakat.</p><p><span>"Karena itu perlu dilakukan langkah antisipasi demi mewujudkan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat pengguna kereta api," kata dia.</span></p><p><span>Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun Supriyanto mengatakan setelah insiden beberapa aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018), seluruh jajaran PT KAI Daops VII Madiun sudah diinstruksikan untuk waspada, utamanya terhadap keselamatan perjalanan KA.</span></p><p>"Termasuk juga peningkatan pengamanan di atas KA dengan menempatkan petugas pengamanan secara acak," kata Supriyanto.</p><p>Ia menambahkan upaya lain yang dilakukan untuk pengamanan antara lain, <a title="Polisi Ledakkan 54 Bom Pipa Milik Peneror Mapolrestabes Surabaya" href="http://news.solopos.com/read/20180515/496/916455/polisi-ledakkan-54-bom-pipa-milik-peneror-mapolrestabes-surabaya">menambah jumlah personel pengamanan</a>, terutama di stasiun-stasiun yang melayani banyak penumpang.</p><p>PT KAI Daops Madiun pada Selasa siang membatalkan keberangkatan perjalanan dua anak yang hendak naik <em>KA Logawa</em> dari Stasiun Besar Madiun menuju Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebab, keduanya menggunakan identitas palsu dan tidak dapat menunjukkan KTP kepada petugas saat <em>boarding</em>.</p><p><span>Supriyanto menegaskan upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. </span></p><p><span>Adapun, syarat calon penumpang diperbolehkan naik kereta api, khususnya saat <em>boarding</em>&nbsp;dan memasuki peron adalah calon penumpang wajib menunjukkan identitas ke petugas, seperti KTP, SIM, maupun paspor yang dilengkapi foto sesuai dengan tiket dan orang yang bepergian.</span></p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p><p><span>&nbsp;</span></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif