SOLOPOS.COM - Lambang perguruan silat Ki Ageng Pandna Alas. (IG @kiagengpandanalas_ngawi1972)

Solopos.com, MADIUN — Perguruan silat Ki Ageng Pandan Alas merupakan salah satu perguruan silat asli Madiun, Jawa Timur. Perguruan silat ini didirikan oleh Koestari Ady Andaya, seorang purnawirawan TNI Angkatan Udara yang berdinas di Lanud Iswahjudi Magetan.

Perguruan silat yang lahir pada tahun 1968-1972 itu saat ini memiliki banyak anggota yang tersebar di berbagai daerah. Pusat perguruan silat ini berada di Desa Gondosuli, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Seperti perguruan silat lain, perguruan silat Ki Ageng Pandan Alas ini juga memiliki lambang yang menjadi identitas. Lambang ini terdiri dari beberapa unsur yang menjadi satu kesatuan dan masing-masing unsur memiliki makna.

Berikut ini makna dari unsur-unsur yang ada di dalam lambang perguruan silat Ki Ageng Pandan Alas yang dikutip dari jurnal Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan berjudul Nilai-Nilai Bela Negara Dalam Keluarga Persilatan Ki Ageng Pandan Alas:

  1. Perisai menunjukkan bahwa manusia harus memiliki pelindung atau pertahanan yang kuat dan efektif dalam menjalani hidup yang penuh tantangan dan hambatan untuk mencapai tujuan
  2. Warna dasar biru muda, melambangkan keteduhan dan kedamaian berwarna biru mengandung makna
  3. Bintang lima berwarna kuning emas melambangkan keluarga persilatan Ki Ageng Pandan Alas menjunjung tinggi ajaran agama-agama, mengajak anggota untuk menjalani semua perintah-Nya dan menjauhi larang-Nya. Bintang lima yang ditembus keris pusaka sebagai tanda kemampuan dan kesanggupan dari generasi sekarang dan generasi masa yang akan datang dalam melaksanakan tugas atau menggapai cita-cita, serta mengandung keyakinan yang mendalam bahwa tiada daya dan upaya yang dapat dicapai manusia tanpa seizin Tuhan
  4. Warga kuning emas melambangkan keagungan dan kejayaan yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia dan keluarga persilatan Ki Ageng Pandan Alas
  5. Warga putih perak berarti mengutamakan jiwa bersih dan suci dalam membela keadilan
  6. Cabang melambangkan keluarga persilatan dapat dijadikan alat pendidikan dan pembinaan akhlak generasi muda
  7. Senjata trisula dan keris Kiai Sigar Penjalin berujung runcing memiliki makna keluarga pesilatan dididik dan dibina supaya memiliki jasmani dan rohani yang sehat, kuat, dan seimbang dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia dan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  8. Mata rantai berjumlah delpaan membentuk tapal kuda melambangkan harapan keluarga persilatan tidak dapat dipecah belah dan senantiasa menjaga kebersamaan
  9. Tulisan Keluarga Persilatan berwarna biru tua menunjukkan bahwa organisasi persilatan ini didirikan untuk mewujudkan kedamaian
  10. Tulisan Ki Ageng Pandan Alas berwarna hijau tua melambangkan semangat pertumbuhan dalam pembangunan mental spiritual terhadap anggotanya sehingga menjadi manusia yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara
  11. Huruf tulisan Ki Ageng Pandan Alas berjumlah 12, rantai berjumlah delapan, sudut 45 derajat yang dibentuk oleh keris Kiai Sigar Menjalin dan senjata Trisula dimaksudkan sebagi tahun 1945. arti keseluruhannya menunjukkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17-8-1945. Hal ini dimaksudkan agar keluarga persilatan Ki Ageng Pandan Alas mampu mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya