SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor sedang melintasi kawasan Lapangan Gulun, Kota Madiun, kemarin. (Abdul Jalil/Solopos.com)
Solopos.com, MADIUN — Salah satu tempat favorit bagi masyarakat Kota Madiun, Jawa Timur, adalah kawasan lapangan olahraga Gulun. Tempat ini bisa dikatakan sejajar populernya dengan Alun-alun Kota Madiun maupun Jl. Pahlawan.
Lokasi Lapangan Gulun ini berada di Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman. Bagi warga Madiun tentu sudah tidak asing dengan tempat ini. Bisa dikatakan tempat ini selalu ramai pada waktu pagi, sore, hingga malam hari.
Pada saat pagi hari, biasanya banyak warga yang berolahraga di Lapangan Gulun. Selain area joging yang memadai, tempat ini juga memiliki beberapa alat olahraga yang bisa digunakan secara bebas.
Baca Juga: Wali Kota Madiun Launching Gerakan 5.500 Pengkhatam Al-Qur’an
Baca Juga: Wali Kota Madiun Launching Gerakan 5.500 Pengkhatam Al-Qur’an
Selain itu, Lapangan Gulun juga menjadi surganya kuliner. Puluhan penjaja jajanan maupun makanan ada di sini. Pada sore hingga malam hari, banyak PKL yang berjualan di kawasan ini. Makanan yang dijual pun beragam, ada pecel, satai ayam, bakso, dan lainnya. Untuk jajanan dan minuman yang dijual pun beragam.
Sebenarnya bagaimana asal usul nama Gulun ini?
Sebenarnya, nama Gulung ini mengarah ke sebuah nama pohon yaitu Trenggulun. Pohon yang bernama latin Protium Javanicum Burm ini sering disebut Ketos atau Katos.
Baca Juga: Produk Kinder Joy di Madiun Ditarik, Mengandung Bakteri Salmonella?
Pohon ini bisa dikatakan sebagai tumbuhan khas pulau Jawa dan tergolong langka. Batang pohonnya bisa digunakan untuk membuat perkakas dan daunnya bisa dimakan. Bentuk pohon ini mirip dengan pohon beringin, sehingga kerap menjadi tempat punden atau danyang desa.
Pada zaman dahulu, ada dua nama jalan di kawasan Gulun yang sempat dinamai Gang Goeloen Koelon dan Gang Goeloen Wetan. Gang Goeloen Koelon sekarang bernama Jalan Kenari dan Gang Goeloen Wetan sekarang bernama Jalan Gulun.
Menariknya, penamaan jalan atau gang yang ada di Desa Kejuron memakai unsur nama pohon. Nama-nama jalan itu seperti Gang Pelem, Gang Sawo, Gang Ringin, Gang Tandjoeng, Gang Oeni, Gang Jamboe, dan Gang Karet.
Menurut Andrik, jika benar nama Gulun berdasarkan nama pohon, ada kemungkinan dasar penamaan jalan di Kejuron adalah Gulun. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan jika di setiap jalan memang terdapat pohon dengan jenis yang berbeda. Pohon-pohon tersebut pada akhirnya menjadi nama jalan.