Jatim
Senin, 15 November 2021 - 13:33 WIB

Ingat! Operasi Zebra 14 Hari di Madiun, Ini Sasaran dan Lokasinya

Abdul Jalil  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Madiun, Jury Leonard Siahaan, memberikan keterangan tentang Operasi Zebra Semeru, Senin (15/11/2021). (Istimewa/Polres Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Polisi tidak akan menindak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas dan protokol kesehatan selama Operasi Zebra Semeru.

Polres Madiun menggelar Operasi Zebra Semeru selama dua pekan, mulai Senin-Minggu (15-28/11/2021). Sasaran operasi kali itu 50 persen edukatif dan 50 persen preventif. Kapolres Madiun, Jury Leonard Siahaan, menyampaikan polisi tidak akan menindak pengendara yang melanggar aturan lalu lintas maupun protokol kesehatan.

Advertisement

Baca Juga : Seret Celurit Demi Konten, Pelajar di Wonogiri Terinspirasi dari Tiktok

“Kalau menemukan pelanggaran. Pelanggar itu akan diberhentikan dan diingatkan. Karena ini kan memang masih di tengah pandemi [Covid-19],” kata Kapolres seusai apel Operasi Zebra Semeru 2021, Senin (15/11/2021).

Jury menuturkan fokus operasi zebra tahun ini mengedukasi masyarakat pentingnya disiplin mematuhi aturan lalu lintas dan protokol kesehatan. Jadi, kata dia, sasaran operasi tersebut 50 persen edukatif dan 50 persen preventif.

Advertisement

Baca Juga : Talut Sungai Longsor di Karanganyar, 1 Pekerja Masih Tertimbun

Anggota yang melaksanakan operasi akan memberikan teguran kepada masyarakat yang melanggar. Operasi akan diselenggarakan di sejumlah lokasi, seperti sejumlah pasar tradisional dan tempat-tempat pusat keramaian warga.

Kasatlantas Polres Madiun, AKP Firman Widyaputra, menyampaikan polisi juga akan membagikan helm dan masker kepada pengguna jalan selama operasi itu. Dia menegaskan tidak ada penindakan kepada pengguna jalan yang melanggar. Sejumlah pelanggaran yang dimaksud, seperti tidak memakai helm dan masker.

Advertisement

Baca Juga : Bahas Figur Capres, Fahri: Rakyat Butuh Tontonan Bermutu, Bukan Tampang

“Tapi kalau ada pelanggaran secara kasat mata, yang benar-benar membahayakan para pengguna jalan masak kami biarkan saja. Seperti, melawan arus. Ya pasti kami akan tilang,” jelas dia.

Firman menyampaikan konsep operasi ini berbeda dari operasi-operasi sebelumnya karena bersifat preventif. “Yang diperbanyak ya unsur edukatif. Titik operasi ya seperti di pasar dan Alun-alun Mejayan,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif