Jatim
Selasa, 1 Maret 2016 - 21:05 WIB

INFLASI MADIUN : Jatim Alami Deflasi pada Februari 2016, Madiun Inflasi 0,03%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi atau deflasi. (wilsonrevunplugged.blogspot.com)

Inflasi Madiun sebesar 0,03% pada Februari 2016.

Madiunpos.com, SURABAYA — Lima kota di Jawa Timur (Jatim) mengalami penurunan indeks harga konsumen sehingga mendorong keseluruhan provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,10% pada Februari 2016.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan lima kota yang mengalami deflasi adalah Kota Kediri, Malang, Surabaya, Probolinggo, dan Kabupaten Sumenep.

Lima kota itu mengalami deflasi masing-masing -0,33%, -0,15%, -0,11%, 0,08%, dan 0,02%.

Advertisement

Lima kota itu mengalami deflasi masing-masing -0,33%, -0,15%, -0,11%, 0,08%, dan 0,02%.

“Adapun yang mengalami inflasi ada tiga, yaitu Kabupaten Jember dan Banyuwangi inflasinya 0,12%, serta Madiun dengan inflasi 0,03%,” kata dia di sela paparan Perkembangan Inflasi Jawa Timur Periode Februari 2016, di Surabaya, Selasa (1/3/2016).

Teguh menjelaskan penyebab terjadinya deflasi pada bulan lalu adalah turunnya indeks harga konsumen pada tiga kelompok pengeluaran.

Advertisement

Setelah itu barulah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,38%. “Kelompok pengeluaran lain yang juga deflasi adalah bahan makanan 0,21%,” ujar Teguh.

Adapun kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi adalah sandang sebesar 0,88%. Selain ini adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,42%; kesehatan 0,16%; serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,11%.

Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi adalah tarif listrik, bawang merah, angkutan udara, dagiing ayam ras, bensin, telur ayam ras, cabai rawit, wortel, apel, dan kentang.

Advertisement

Sementara yang memberikan kontribusi terhadap inflasi adalah emas perhiasan, daging sapi, cabai merah, rokok kretek filter, bawang putih, tomat sayur, tongkol, pindang, beras, tarif air minum PDAM, dan satai.

Tingkat perubahan harga berupa inflasi atau deflasi diukur dari indeks harga konsumen (IHK). Indikator ekonomi ini mengukur perubahan harga di tingkat konsumen khususnya di daerah perkotaan.

Perubahan IHK menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif