SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015). Beras Bulog itu selanjutnya didistribusikan ke wilayah seputaran Kediri. Bulog Sub Divre V Kediri menggelar operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah (OPK CBP) dengan menyalurkan 3.182 ton beras untuk warga miskin di Kediri. Langkah itu dimaksudkan untuk mengisi program beras untuk rakyat miskin (raskin) 2015 yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dari pemerintah pusat, serta untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras di pasaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Inflasi Jatim pada bulan April menempatkan Kota Malang sebagai wilayah terparah.

Madiunpos.com, MALANG — Kota Malang pada April 2015 lalu mengalami inflasi 0,49%. Angka itu tertinggi di Jatim, di atas Kota Surabaya dan Kota Madiun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang M. Sarjan mengatakan dari  delapan kota  Indeks Harga Konsumen (IHK)  di  Jawa  Timur,  tercatat  semua  kota  mengalami  inflasi.  Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0.49 % dengan IHK 119,.51, diikuti Surabaya sebesar 0,41%  dengan  IHK  sebesar  118,69,  Madiun  sebesar  0,39%  dengan  IHK  sebesar  116,95.

Selanjutnya, Probolinggo  dan  Banyuwangi  sebesar  0,36%  dengan  IHK  masing-masing  sebesar  118,43  dan 117,10,  Kediri  sebesar  0,31%  dengan  IHK  sebesar  118,45,  Jember  0,17%  dengan  IHK sebesar 116,99, dan terendah Sumenep sebesar 0,05 % dengan IHK sebesar 116,78.

“Sepuluh  komoditas teratas yang  mengalami kenaikan  harga pada April 2015, yakni bensin, tarif kereta api, gula pasir, bawang merah, cabai merah, bawang putih, pepaya, tomat sayur, sewa rumah, dan telur ayam ras,” kata M. Sarjan di Malang, Senin (4/5/2015).

Beras Paling Turun Harga
Sedangkan  sepuluh  komoditas  terbesar  yang  mengalami  penurunan  harga  pada  April  2015, yakni  beras,  daging  ayam  ras,  cabai  rawit,  ketimun,  kayu  lapis,  minyak  goreng,  kentang,  sawi  putih,  tauge/ kecambah, dan udang basah. Tingkat inflasi tahun kalender April 2015 sebesar 0,29  % dan tingkat  inflasi tahun ke tahun sebesar 6,99%.

Naiknya inflasi  April 2015 ini dipicu oleh beberapa faktor a.l dampak langsung kenaikan bahan bakar  minyak  bersubsidi  sejak   12  April  2015, yakni  premium  dari  Rp6.900  menjadi  Rp7.400  dan  solar  dari Rp6.400 menjadi Rp6.900. Juga dipicu melambungnya tarif kereta api ekonomi Matarmaja dari Rp65.000 menjadi Rp115.000 dan KA Penataran jurusan Malang-Blitar dari Rp5.500 menjadi Rp12.000.

Kelompok komoditas yang memberikan  sumbangan inflasi pada April 2015, yakni kelompok bahan makanan  -0,1325%;  kelompok  makanan  jadi,  minuman,  rokok,  dan  tembakau  0,1005 %;  kelompok perumahan,  air,  listrik,  gas,  dan  bahan  bakar  0,0182%;  kelompok  sandang  0,0140% ;  kelompok  kesehatan 0,0249% , kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, 0,0304 %; dan kelompok transportasi, komunikasi,dan jasa keuangan 0,4336%.

Kelompok  bahan  makanan  pada  April  2015    mengalami  inflasi  -0.73  %  atau  terjadi penurunan angka  indeks dari  123,12  pada  Maret 2015   menjadi  121,33  pada  April 2015.

4 Sub  Kelompok  Deflasi
Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan delapan sub kelompok mengalami inflasi dan empat sub  kelompok  mengalami  deflasi.  Inflasi  tertinggi  terjadi  sub kelompok  bumbu-bumbuan  sebesar  5,61% diikuti sub kelompok sayur-sayuran sebesar 1,92 %, sub kelompok buah-buahan  1,19 %, sub kelompok telur susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,02 %, subkelompok bahan makanan lainnya  sebesar  0,62%,  subkelompok  kacang-kacangan  sebesar  0,47 %,  subkelompok  ikan  segar  sebesar 0,33  % ,dan subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,23%.

Sedangkan  3  sub kelompok  yang  mengalami  deflasi  adalah    subkelompok  padi-padian  umbi-umbian dan hasilnya sebesar  6,07% , diikuti subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar  1,26  %, dan sub kelompok lemak dan minyak sebesar  0,13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya