SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pengangkutan tebu PTPN X (Ptpn10.co.id)

Industri pergulaan Jatim bakal lebih bergairah dengan tambahan investasi Rp1,25 triliun?

Madiunpos.com, SURABAYA — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menyiapkan investasi Rp1,25 triliun untuk menopang efisiensi dan produktivitas industri pergulaan di ke-11 cabang pabrik gula di Jawa Timur dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Dana investasi penggerak industri pergulaan Jatim itu bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp975 miliar dan kas internal senilai Rp150 miliar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Direktur Utama Perkebunan Nusantara X Subiyono mengatakan investasi yang siap digunakan akhir tahun 2014 ini akan dialokasikan pada tiga sektor, yakni peningkatan kapasitas giling Rp250 miliar, pembangunan proyek co-generation Rp296 miliar dan pengembangan proyek bioethanol Rp579 miliar. “Mulai tahun depan kami lebih gencar ke diversifikasi produk pabrik gula. Kalau hanya mengandalkan gula saja, kami tidak berkembang, bisa mati,” katanya Senin (10/8/2015).

Dia menjelaskan porsi investasi terbesar suntikan dana penggerak industri pergulaan Jatim itu adalah Rp579 miliar bakal dialokasikan untuk mengembangkan proyek  bioethanol di kompleks Pabrik Gula (PG) Ngadirejo Kediri. Pabrik tersebut diproyeksikan mengolah limbah cair tebu atau tetes tebu (molasses) menjadi bahan bakar ethanol berkapasitas 30.000 KL per tahun. “Pabrik bioethanol di Kediri diharapkan tuntas pada akhir 2017 atau selambat-lambatnya awal 2018,” tuturnya.

Investasi di sektor bahan bakar alternatif diklaim memberi imbal hasil yang potensial. Perhitungannya, apabila harga bioethanol Rp9.200 per liter maka potensi pendapatan yang diraup sebesar Rp276 miliar per tahun. “Arah investasi kami di masa mendatang yaitu mewujudkan industri berbasis tebu yang terintegrasi. Kami tidak hanya produksi gula tetapi produk turunan tebu yang lain,” ujarnya.

Investasi terbesar kedua senilai Rp296 miliar akan dialirkan ke pembangunan proyek co-generation yang berkapasitas 50 .Proyek pembangkit listrik berbasis limbah padat tebu atau ampas tebu ini bakal dibangun di PG Ngadirejo Kediri sebesar 20 MW, PG Tjoekir Jombang 10 MW dan PG Gempolkrep Mojokerto 20 MW.

Tiga co-generation diharapkan menghasilkan 360 GWH dalam waktu 300 hari. “Jika harga listrik biomassa seperti ditetapkan pemerintah dipenuhi yaitu Rp1.150 kWh maka potensi pendapatannya Rp414 miliar, ujarnya.

Investasi terakhir digunakan untuk peningkatan kapasitas giling dan rendemen senilai Rp250 miliar.  Rencana itu diinvestasikan untuk peningkatan kapasitas giling PG Tjoekir Jombang dari 4.000 ton tebu per hari atau TCD (ton cane per day) menjadi 4.800 TCD dan PG Gempolkrep Mojokerto dari 6.500 TCD menjadi 7.200 TCD. “Kami targetkan dampaknya bisa terasa tahun depan. Misal di PG Tjoekir ditargetkan rendemen di atas 8,5% dari posisi saat ini 7,32%,” terangnya.

Incar Laba Rp67 Miliar
Sementara itu, Direktur Keuangan PTPN X M. Hanugroho mengatakan diversifikasi produk yang gencar dilakukan perusahaan pasti ada potensi profit. Adapun laba yang dibidik perusahaan sepanjang tahun ini Rp67 miliar, jauh lebih besar dari target tahun lalu Rp24 miliar. “Kami optimis dapat mencapai target laba bersih sebesar itu. Karena harga gula tahun ini tidak seterpuruk tahun lalu,” ujarnya.

Pabrik gula yang tercatat paling berkontribusi dari segi hasil produksi tebu dan produktivitas karyawan yaitu PG Pesantren Baru di Kediri dan PG Gempolkrep di Mojokerto.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN X Moch. Sulton berujar selain mengerek laba, pemanfaatan produk tebu nongula seperti listrik dan bioethanol diklaim meningkatkan pendapatan petani. Pabrik gula yang tidak hanya mengandalkan penjualan gula, perusahaan berani memberikan nilai bagi hasil yang lebih besar ke petani.

Selama ini, bagi hasil gula yaitu 66%:34% antara petani dan pabrik. Jika diversifikasi produk dilakukan, bagi hasil bisa 70% bagi petani dan sisanga untuk pabrik. “Kami menghitung selisih bagi hasil bisa mencapai Rp45 miliar yang bisa dibagi ke petani,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya