SOLOPOS.COM - Ilustrasi PT Perkebunan Nusantara XI (ptpn-11.com)

Industri gula yang dijalankan PTPN XI diproyeksikan tumbuh 20% tahun 2016 mendatang.

Madiunpos.com, SURABAYA – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI memproyeksikan kinerja pendapatan pada tahun 2016 mendatang bisa tumbuh hingga 20% sejalan dengan upaya-upaya yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan kapasitas tiga pabrik gula (PG) di Jawa Timur.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Direktur Utama PTPN XI Dolly Parlagutan Pulungan mengatakan ada tiga PG yang sedang dalam progress peningkatan kapasitas, yakni PG Djatiroto, PG Semoboro dan PG Assembagoes. Ketiga PG tersebut direncanakan untuk menjadi pabrik gula yang juga menghasilkan listrik co-generation serta produk gula rafinasi dan gula cair dari tetes tebu untuk menyuplai kebutuhan industri makanan minuman.

“Kami akan masuk pasar food and beverage, dalam jangka panjang kami akan menyasar industri mamin yang butuh refined sugar misalnya nanti dipasarkan ke perusahaan Coca Cola, Pepsi dan Danone,” ujarnya Kamis (17/12/2015).

Sedangkan untuk menghasilkan listrik co-generation yang mencapai 10 MW di setiap PG, diperkirakan baru bisa dilakukan pada 2018 setelah kapasitas produksi ketiga PG tersebut sudah meningkat.

Adapun pada musim giling tahun 2015 ini, PTPN XI telah melakukan penggilingan 542.183 ton tebu dengan menghasilkan 405.301 ton gula. Hingga Oktober 2015, perseoran juga telah mencatatkan pendapatan Rp2,6 triliun dengan laba Rp106 miliar. Padahal, pada tahun sebelumnya, perseroan sempat merugi.

“Tahun depan kami ingin agar produksi gula bisa tumbuh setidaknya 5%, karena untuk tahun ini produksi tebu pun menurun karena dampak El Nino. Bahkan produksi gula secara nasional pun juga turun sedikit,” imbuh Pulungan.

Investasi Rp1 Triliun
Tahun depan, lanjut Pulungan, PTPN XI juga akan menyiapkan investasi Rp1 triliun yang akan digunakan untuk revitalisasi  tiga pabrik gula tersebut. Investasi tersebut, katanya akan diperoleh dari pendanaan bank. “Kalau Penyertaan Modal Negara (PMN) belum masuk, maka kami akan cari pendanaan. Total utang akan besar tapi ini skala prioritas yakni melakukan investasi yang menghasilkan untuk tahun berikutnya,” jelasnya.

Direktur SDM M. Cholidi menambahkan upaya peningkatkan kinerja tidak hanya dari perbaikan-perbaikan pabrik tetapi juga di sisi on farm atau petani. Dari 90.000 ha luas lahan tebu yang ada, sebanyak 90% merupakan milik petani sehingga PG PTPN XI harus membangun kepercayaan petani.

“Dengan APTR harus ada kerja sama yang harmonis, jadi ketergantungan PG dengan petani itu sangat besar. Kami akan menyiapkan skema-skema dan solusi supaya ada kerja sama yang baik dengan mereka,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya