Jatim
Minggu, 6 Desember 2020 - 08:12 WIB

Hujan 5 Jam, 6 Kecamatan di Kabupaten Madiun Banjir

Abdul Jalil  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Madiun Ahmad Dawami melakukan pengecekan kondisi banjir di salah satu desa, Minggu (6/12/2020). (Istimewa/BPBD Madiun)

Solopos.com, MADIUN – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Madiun sekitar lima jam mengakibatkan banjir di enam kecamatan, Minggu (6/12/2020). Puluhan rumah terendam banjir dan 48 orang mengungsi akibat bencana ini.

Hujan deras mengguyur wilayah Madiun pada Sabtu (5/12/2020) sore hingga malam atau sekitar lima jam, akibatnya sungai meluap dan masuk ke permukiman warga. Jalan-jalan di sejumlah titik juga terendam air.

Advertisement

Kabar Solo Lockdown Dipastikan Hoaks, Cek Faktanya!

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Madiun telah menyebabkan sejumlah desa di enam kecamatan terendam banjir. Hal ini disebabkan karena ada kiriman air dari arah hulu sungai ke berbagai titik.

Lokasi yang terendam banjir antara lain Desa Sugihwaras Kecamatan Saradan, Desa Ngadirejo Kecamatan Wonoasri, Desa Banjarsari Kecamatan Madiun, Desa Tempursari Kecamatan Wungu, Desa Buduran Kecamatan Wonoasri, Desa Bajulan Kecamatan Saradan, Desa Purworejo Kecamatan Pilangkenceng, dan Desa Warurejo Kecamatan Balerejo.

Advertisement

“Ada kiriman air dari hulu, sehingga banyak sungai yang tidak mampu menampung air hingga akhirnya meluap,” kata Rowi.

Cerita di Balik Penembakan Mobil Bos Duniatex: Sengketa Lahan 1 Hektare hingga Utang Rp16 Miliar

Dia menutrurkan luapan air ini tidak hanya merendam puluhan rumah di sejumlah desa. Tetapi juga merendam sawah di beberapa titik.

Advertisement

Untuk ketinggian air antara 30 cm hingga sekitar 1 meter. Sejumlah jalan juga tergenang air. Seperti Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan.

RS di Solo Penuh, DKK: Banyak Pasien Covid-19 Rujukan Kondisinya Buruk

Rowi menyampaikan hujan deras disertai angin tersebut juga merobohkan satu pohon trembesi dengan diameter pangkal sekitar 25 cm di Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri.

“Ada 16 keluarga yang terdiri dari 48 jiwa di Desa Purworejo, Kecamatan Pilangkenceng yang mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Mereka yang mengungsi ada tiga orang tua, enam balita, dan seorang penyandang disabilitas,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif