Jatim
Senin, 2 Maret 2015 - 09:05 WIB

HIDROSEFALUS : Bayi Kuli Pasir Ini Belum Tersentuh Bantuan Sama Sekali

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi malang penderita hydrosefalus (detikcom)

Hidrosefalus, sebuah penyakit dengan kondisi kepala membesar menimpa bocah dari keluarga tak mampu. Kini, bayi malang itu membutuhkan perhatian pemerimntah dan uluran tangan dermawan.

 

Advertisement

Madiunpos.com, JEMBER – Seorang bocah berusia satu tahun asal Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Jember, menderita Hidrosefalus sejak 7 bulan lalu.

 

Anak dari keluarga miskin tersebut kini hanya terbaring di rumahnya yang sederhana meski sesekali digendong ibunya. Muhammad Fikri ini sering menangis dan menahan sakit kepalanya yang terus membesar karena berisi cairan.

Advertisement

 

Awalnya, Fikri hidupnya normal seperti anak seusianya. Namun di usia 5 bulan tiba-tiba ada benjolan kecil di bagian kepala dan saat itu orang tua menganggapnya hal biasa dan bisa menghilang. Namun seiring masa pertumbuhan bayi, benjolan tersebut justru membesar hingga saat ini.

 

Advertisement

“Dulu ada benjolan kecil di kepala Fikri, namun benjolan itu membesar,” kata Musanah, ibu bayi itu, Minggu (1/3/2015).

 

Anak terakhir dari 7 bersaudara pasangan Imron dan Musanah, kini kondisinya memprihatinkan. Fikri tak mampu menahan beban berat kepalanya yang terus membesar.

 

Sejak kepala membesar, keluarga miskin tersebut tak pernah membawanya berobat secara medis. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan keluarga untuk merawat seadanya saja apalagi Imron hanyalah buruh berpenghasilan rendah.

 

“Belum pernah kami bawa ke dokter, saya tidak punya uang untuk membawanya,” tutur Musanah sambil menggendong Fikri.

Sehari-hari Fikri hanya minum air gula sebagai pengganti susu. Imron yang hanya kuli pengangkut pasir tak setiap hari bisa pulang membawa uang untuk kebutuhan keluarga.

 

“Kalau menangis biasanya saya beri air gula sambil saya gendong,” tambah Musanah.

 

Bahkan tetangga sekitar yang juga mayoritas warga miskin juga merasa kasihan melihat keluarganya. Apalagi Musanah sejak beberapa bulan terakhir juga sering sakit sakitan.

 

“Kasihan sekali saya melihatnya, selain anaknya yang menderita hidrosefalus, Musanah sendiri juga sakit paru paru,” kata Siti Arifah, salah seorang tetangga.

 

Keluarga miskin ini berharap ada bantuan dari pemerintah agar Fikri bisa kembali hidup normal seperti anak anak normal lainnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif