SOLOPOS.COM - Universitas Brawijaya. (okezone.com)

Solopos.com, MALANG — Hasil uji laboratorium sampel makanan yang dikonsumsi ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya hingga menyebabkan keracunan massal telah keluar. Ternyata makanan yang dikonsumsi ratusan mahasiswa tersebut mengandung bakteri Eschirichia Coli (E Coli).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wijanto Wijoyo, mengatakan pemeriksaan sampel makanna itu dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Timur.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Dari UPTD Labkesda Surabaya, hasilnya sudah keluar, ada bakteri E. Coli,” kata Wijanto, Selasa (14/2/2023).

Sebanyak 510 mahasiswa Fakultas Teknik UB mengalami keracunan massal pada Selasa (7/2/2023) saat melaksanakan kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Dari 510 mahasiswa yang mengalami keracunan makanan tersebut, delapan orang di antaranya harus menjalani perawatan di Puskesmas Wagir. Dari delapan orang yang menjalani perawatan, lima orang di antaranya telah dipulangkan.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan bahwa kadar bakteri E. Coli pada hasil uji laboratorium yang berasal dari sampel makanan tersebut, melebihi batas wajar. Sampel makanan yang dilakukan uji laboratorium adalah makan siang dan malam.

Ia mengatakan bahwa kadar bakteri E. Coli yang melebihi batas kewajaran itu, menjadi kemungkinan penyebab ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya mengalami keracunan. Sementara untuk air yang dikonsumsi mahasiswa, merupakan air yang bersih.

“Kemungkinan penyebab gejala keracunan itu dari makanan yang dikonsumsi mahasiswa mengandung E. Coli. Sebab, kalau air yang diminum mahasiswa, yang diambil dari kawasan setempat bersih,” katanya.

Satreskrim Polres Malang akan meminta keterangan saksi ahli dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Hingga saat ini, ada tujuh orang yang sudah diperiksa, terdiri atas enam juru masak dan satu orang dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

“Berdasarkan keterangan proses memasak normal-normal saja. Yang pasti kasus ini akan kami dalami terus, apakah ada racun dalam masakan akibat kelalaian, atau memang karena adanya bakteri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya