SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SDN 2 Pleset di Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, bermain air banjir, Selasa (2/1/2024). (Solopos.com/Yoga Adhitama)

Solopos.com, NGAWI — Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang semester ganjil, Selasa (2/1/2024), para siswa di SD Negeri 2 Pleset, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, disambut dengan banjir. Banjir tersebut pun mengakibatkan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu sempat terganggu.

Hujan deras yang mengguyur beberapa lokasi di kabupaten Ngawi pada Senin (1/1/2024) malam menyebabkan genangan air di beberapa titik. Salah satunya di Desa Pleset, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi. Bahkan banjir sampai menggenang pelataran SDN 2 .

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Banjir pada pada hari pertama masuk sekolah ini, mengharuskan puluhan siswa melepas sepatunya untuk masuk ke ruang kelas. Hal itu dilakukan agar ruangan tersebut tidak kotor dan licin.

Meski tidak masuk ke dalam ruang kelas dan kantor sekolah, banjir dengan ketinggian air sekitar 30 hingga 50 Centimeter itu cukup mengganggu aktivitas belajar mengajar. Banyak siswa yang lebih memilih main air sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Menurut pihak sekolah, kejadian ini kerap dialami saat musim penghujan. Terlebih jika intensitas hujan tinggi dengan waktu yang lama.

Kepala SDN 2 Pleset, Hardi, mengatakan sekolah tersebut memang sudah menjadi langganan banjir jika musim penghujan. Hal itu disebabkan lokasi sekolah tersebut terletak lebih rendah dibanding dengan daerah sekitar sekolahan.

“Kalau hujan deras biasa banjir seperti ini. Selain itu, lokasi sekolah yang rendah juga membuat air yang meluber masuk ke halaman sekolah,” katanya, Senin.

Dimas salah satu siswa SDN 2 Pleset mengatakan ia dan teman-temannya merasa terganggu saat hendak belajar. Selain harus membuka sepatu, lantai yang licin serta becek akibat banjir membuatnya tidak nyaman.

“Banjir ini mengganggu, soalnya kita kalau masuk sekolah harus nyopot sepatu,” keluhnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Lulu, siswi kelas VI. Terlebih saat teman-temannya banyak yang bermain air dan masuk ke dalam kelas. Hal itu membuat lantai kelas menjadi kotor dan licin.

“Kalau banjir ya pasti terganggu, apalagi teman-teman banyak yang main air langsung masuk ke dalam kelas,” ungkapnya.

Pihak sekolah hanya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk segera tanggap dan mampu mengatasi banjir di sekolahnya, agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya