SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Pemkab Pamekasan saat hendak berangkat melakukan pencarian di perairan pantai Padelegan, Pademawu, Pamekasan, Minggu (25/12/2022). (ANTARA/HO-BPBD Pamekasan)

Solopos.com, PAMEKASAN — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan memperluas area pencarian nelayan yang hilang asal Pamekasan ke Pulau Gili Genting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Senin (26/12/2022).

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan lokasi pencarian diperluas karena pada pencarian hari pertama, kedua, ketiga, dan keempat tidak ada tanda-tanda korban ditemukan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menuturnya, tim berangkat dari pantai ini sekitar pukul 08.00 WIB dan kembali lagi ke Jumiang sekitar pukul 17.30 WIB. Pada pencarian hari kelima ini, pihaknya juga menyampaikan sosialisasi langsung kepada para nelayan agar bisa segera menginformasikan kepada aparat desa setempat apabila menemukan nelayan hilang asal Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, yang hilang setelag tercebur ke laut lima hari lalu.

“Kami juga memantau semua bagan penangkap ikan di sekitar Pulau Gili Raja dan Pulau Gili Genting akan kemungkinan korban tersangkut di bagan-bagan tersebut, tetapi kami belum berhasil menemukan yang bersangkutan,” katanya.

Musibah nelayan tercebur ke laut itu, terjadi pada Kamis (22/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu korban sedang berdiri di bagian depan perahu merapikan peralatan melaut.

Baca Juga: Empat Hari Hilang Terseret Ombak Laut, Nelayan Asal Pamekasan Belum Ditemukan

Tiba-tiba ombak besar menghantam perahu, dan korban langsung terlempar ke laut. Korban yang tidak bisa berenang itu langsung tenggelam.

Teman-teman korban berupaya melakukan penyelamatan dengan menggunakan alat seadanya, tetapi korban tertelan arus deras air laut.

Sebelumnya, BPBD Pamekasan telah menyampaikan peringatan dini tentang potensi ombak besar dan angin kencang di sekitar perairan Pamekasan.

Namun, sebagian nelayan di Pamekasan seperti di Pantai Tlanakan, Pademawu, dan Kaduara Barat tetap melaut dengan dalih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca Juga: Terpilih Aklamasi, Sukadiono Jadi Ketua PW Muhammadiyah Jatim 2022-2027

“Kalau tidak melaut dari mana anak dan istri kami bisa makan? Kami di sini bekerja untuk kebutuhan makan hari ini,” kata nelayan asal Dusun Tambak, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan Asnawi.

Asnawi merupakan sebagian nelayan di pantai ini yang tetap melaut saat musim angin kencang dan ombak besar seperti sekarang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya