Jatim
Selasa, 3 Mei 2016 - 01:05 WIB

HARI BURUH 2016 : Begini Aksi Buruh Ponorogo Peringati May Day

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ribuan buruh mengikuti senam massal di Alun-alun Ponorogo, Minggu (1/5/2016). (Antara)

Hari Buruh 2016 dimeriahkan dengan senam bersama para buruh di Alun-alun Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO – Peringatan Hari Buruh 2016 dimeriahkan dengan aksi ribuan buruh yang mengikuti senam massal di Alun-alun Kota Ponorogo, Minggu (1/5/2016).

Advertisement

Wakil Bupati Ponorogo, Sudjarno yang tampil memimpin kegiatan senam bersama ribuan buruh menyatakan apresiasi dan simpati terhadap kondisi buruh yang belum sepenuhnya sejahtera.

“Acara ini digelar dengan melibatkan seluruh elemen buruh yang tergabung dalam serikat pekerja maupun kalangan pengusaha yang tergabung dalam Apindo [Asosiasi Pengusaha Indonesia],” kata Sudjarno.

Menurut Sudjarno, ribuan perwakilan buruh dan kalangan pekerja dari berbagai perusahaan/industri di daerah tersebut memadati alun-alun untuk mengikuti kegiatan senam massal.

Advertisement

Seusai senam bersama, acara dilanjutkan dengan pembagian hadiah yang diundi secara acak oleh Wabup Sudjarno, Kapolres Ponorogo AKBP Ricky Purnama, Dandim 0802 Letkol Inf Slamet Sarjianto, maupun pimpinan SPSI dan Apindo Ponorogo serta pendonoran darah.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ponorogo, Sumani, menjelaskan acara bersama dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day bertujuan untuk menyinergikan hubungan antara pekerja dan pengusaha.

“Semua kami ajak berkumpul di sini dan alhamdulillah para pengusaha juga berkenan untuk mengerahkan semua pekerjanya untuk datang di alun-alun,” kata Sumani.

Advertisement

Sumani menyebutkan, hingga kini perusahaan di Ponorogo yang terdata ada sekitar 600 perusahaan, dengan rincian perusahaan besar 16 unit namun memenuhi standar hanya 4-5 perusahaan.

Dari ratusan unit industri kecil hingga besar itu, kata dia, jumlah buruh terdata di Dinsosnakertrans tercatat sekitar 12.000 orang.

“Itu yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang bisa terdeteksi di Dinsosnakertrans. Belum termasuk pekerja sektor nonformal seperti di pekerja rumah tangga maupun toko-toko,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif