SOLOPOS.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, melihat kondisi peternakan ayam petelur di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (12/11). (Antara)

Solopos.com, BLITAR — Peternak ayam petelur di Blitar, Jawa Timur mengeluh harga telur anjlok hingga Rp12.500 per kilogram setelah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Bahkan, peternak ayam petelur di Blitar terpaksa menjual belasan ribu ekor ayam petelur untuk bertahan hidup. Kondisi itu ironi. Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah penghasil telur ayam terbesar di Indonesia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Baca Juga : Dijerat Pasal Berlapis, Bos Pinjol Asal Tiongkok Diancam 20 Tahun Bui

Telur ayam Blitar untuk memenuhi kebutuhan lokal di kabupaten tersebut dan dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Salah satu peternak ayam petelur, Siti Qomariah, mengatakan dirinya terpaksa harus menjual belasan ribu ekor ayam petelur miliknya selama PPKM.

Selain itu, Situ juga mengaku merumahkan sejumlah karyawan di peternakan karena harga telur anjlok. “Sebelum pandemi ada 24.000 ekor Pak. Sekarang tinggal 5.000 [ekor]. Saya jual untuk beli pakan. Sebelumnya, karyawan ada 11 orang. Sekarang tidak ada sama sekali karena nggak kuat bayar gaji,” cerita Siti saat bertemu Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, seperti dilansir Antara Jumat (12/11/2021).

Siti berharap pertolongan dari pemerintah pusat. “Harga telur terus anjlok, tapi harga pakan naik. Tolong Pak Moel [memanggil Moeldoko]. Negara hadir untuk kami,” tutur Siti.

Baca Juga : Resmikan Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi Langsung Tancap Gas

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, menyerap keluhan peternak ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, mengenai harga telur anjlok hingga Rp12.500 per kilogram. Beberapa peternak yang ditemui Moeldoko mengaku harga telur menyentuh Rp12.500 per kilogram sejak PPKM Darurat Juli 2021.

“KSP ingin mendengar suara peternak. Persoalan ini menjadi atensi khusus Bapak Presiden. Serapan telur ke pasar kecil karena kegiatan masyarakat dibatasi. Sementara, produksi telur sama dan tidak berkurang. Peternak makin rugi saat harga pakan naik,” ujar Moeldoko saat kunjungan kerja ke Blitar.

Baca Juga : Nama Bos Ducati Ternyata Hanya Dicatut dalam Isu Unboxing Mandalika

Selain itu, lanjut Moeldoko, peternak ayam kategori kecil dan menengah harus bersaing dengan perusahaan besar yang beternak ayam di lingkungan tersebut. Moeldoko menyampaikan akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menemukan solusi.

“Masalah ini akan kami dalami. Saya akan diskusi dengan Menteri Pertanian [Syahrul Yasin Limpo] bagaimana menjaga keberlangsungan usaha. Peternak rakyat kecil disampingnya ada pengusaha besar. Ini harus diatur supaya usaha di sektor ini tidak collapse (hancur).”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya