SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015). Beras Bulog itu selanjutnya didistribusikan ke wilayah seputaran Kediri. Bulog Sub Divre V Kediri menggelar operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah (OPK CBP) dengan menyalurkan 3.182 ton beras untuk warga miskin di Kediri. Langkah itu dimaksudkan untuk mengisi program beras untuk rakyat miskin (raskin) 2015 yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dari pemerintah pusat, serta untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras di pasaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Harga kebutuhan pokok di Jatim mulai stabil kecuali harga beras premium. Karena itulah Bulog berencana menghentikan operasi pasar.

Madiunpos.com, SURABAYA Perum Badan Urusan Logistik (Persero) Divisi Regional Jawa Timur melaporkan hingga saat ini beras medium yang terjual selama operasi pasar bulan Maret 2015 ini sudah mencapai 492 ton. Operasi pasar beras akan dihentikan meskipun harga beras premium stabil.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bulog Divre Jatim Witono mengungkapkan sejak operasi pasar (OP) diinisiasi awal bulan ini, rata-rata harga beras sudah mulai melandai. Per harinya, Bulog Jatim menggelontor 90 ton beras medium ke pasaran. “Setiap hari kami sediakan 90 ton untuk OP. [Sementara itu], Stok beras Bulog Jatim kualitas medium sekarang masih ada 469.000 ton, cukup untuk kebutuhan selama delapan bulan ke depan atau sampai Oktober,” ungkapnya, Kamis (5/3/2015).

Rata-rata harga beras IR-64 di Jatim per 5 Maret adalah Rp9.140/kg. Namun, harga beras premium masih sekitar Rp11.050-Rp11.200/kg, turun Rp250/kg dibanding sehari sebelumnya. Witono menjelaskan OP akan terus digelar sampai harga beras premium turun lagi senilai Rp1.500/kg, karena besaran harga beras premium senilai Rp9.500/kg adalah target ideal pemerintah provinsi.

Dia menambahkan OP tidak akan digelontor di Jombang dan Pasuruan, karena kedua wilayah tersebut tengah memasuki masa panen saat ini. Sebaliknya, guyuran OP terbanyak akan dikonsentrasikan ke Ibu Kota Jatim, Surabaya. Pemkot Surabaya sendiri juga menghelat OP sejenis. Selama dua pecan terakhir, lanjutnya, pemkot telah mampu menjual 20 ton beras medium dari Bulog. Selain beras, pemkot menjual gula kristal putih (GKP) dan minyak goreng.

Beda Strategi
Berbeda dengan strategi Pemprov Jatim yang menggelar OP untuk mengintervensi langsung harga di pasar yang diatur pedagang dan tengkulak, OP Pemkot Surabaya lebih menyasar tingkat kelurahan, dan dihelat di balai RW serta tanah lapang. Alasannya, dengan membidik langsung pemenuhan kebutuhan warga di perkampungan, permintaan pasar diharapkan dapat ditekan. Hal tersebut diyakini mampu menurunkan harga kebutuhan pokok di pasaran.

Di lain pihak, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Sairi Hisbullah menjelaskan bahaya inflasi saat ini justru bergeser ke pergerakan harga beras premium, bukan lagi sekadar beras medium. “Yang perlu diperhatikan, sekarang ini masyarakat Jatim sudah banyak yang menggeser preferensi konsumsinya ke beras kualitas premium. Dengan makin tingginya permintaan beras premium, kalau stoknya tidak dijaga, maka ini akan berbahaya bagi inflasi.”

Sementara itu, Gubernur Soekarwo dalam kunjungannya ke Pasar Soponyono Surabaya yakin harga beras akan stabil dalam waktu dekat, karena Jombang dan Pasuruan sudah masuk panen raya. Pada akhir Maret, Jatim masuk panen raya seluas 500.000 hektare. “Kalau panen raya, pembelian beras Bulog harus diperbanyak agar stok terus bertambah. Untuk harga pembelian petani [HPP] saat ini masih pakai acuan gabah kering panen [GKP] Rp3.300/kg dan gabah kering giling [GKG] Rp4.200/kg.”

Dia menambahkan OP kali ini sedikit berbeda dibandingkan OP sebelumnya, karena saat ini yang lebih banyak diburu konsumen justru beras medium. “Karena harga yang premium terlalu mahal. Ini pentingnya OP agar harga bisa stabil.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya