SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga kebutuhan pokok yakni beras di Bojonegoro turun hingga Rp500/kilogram.

Solopos.com, BOJONEGORO – Harga beras di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, turun sekitar Rp500 per kilogram. Penurunan harga disebabkan panen tanaman padi lokal serta Tuban meluas sejak dua pekan terakhir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Harga beras masih berpeluang turun, karena panen mulai merata di Bojonegoro dan Tuban, juga daerah lainnya,” kata Sakip, pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jumat (4/3/2016).

Namun, ia tidak berani memperkirakan kemungkinan besarnya penurunan beras yang akan terjadi. Sebab, harga beras bisa naik jika Bulog mulai melakukan pembelian beras dan gabah.

“Kalau informasinya Maret ini Bulog [Bulog Subdivre III Bojonegoro] melakukan pembelian gabah dan beras,” papar dia.

Pedagang beras lainnya di Pasar Banjarjo, Kharis, mengaku tidak berani kulak beras dengan jumlah banyak karena harga berbagai macam beras belum stabil.

Ia mengaku biasanya membeli berbagai macam jenis beras rata-rata sekitar 8 ton per hari, tapi sekarang hanya 3-4 ton per hari. “Saya lebih baik menghabiskan stok beras di gudang, sebelum melakukan pembelian beras baru dengan jumlah banyak,” jelas dia.

Berdasarkan data yang dihimpun di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, harga beras panenan baru turun menjadi Rp8.000 per kilogram, yang semula Rp8.500 per kilogram. Sedangkan harga beras jatah warga miskin turun Rp6.500 per kilogram, yang semula Rp7.000 per kilogram.

Sementara itu, harga beras kualitas super turun berkisar Rp9.000-Rp10.000 per kilogram, yang semula Rp9.500-Rp10.500 per kilogram. “Harga beras super asal Sragen tetap Rp12.000 per kilogram, tapi jarang laku, sebab terlalu mahal,” ucanya.

Seorang pedagang beras asal Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kiswati, menambahkan harga gabah di sejumlah lokasi panen tanaman padi hanya berkisar Rp3.300 hingga Rp3.500 per kilogram gabah kering panen (KGP).

Harga gabah itu, lanjut dia, jauh lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai Rp4.200 per kilogram GKP.

Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal Sulaiman, sebelumnya, menjelaskan dalam pengadaan tahun ini, pihaknya mentargetkan bisa memperoleh sebanyak 112 ribu ton setara beras, lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 66.000 ton setara beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya