Jatim
Jumat, 14 Agustus 2015 - 03:05 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Bulog Malang Pertimbangkan Intervensi Pasar Daging Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (Kelik Taryono/JIBI/Bisnis)

Harga kebutuhan pokok jenis daging sapi yang melonjak dicermati Bulog Malang.

Madiunpos.com, MALANG — Bulog Malang mewaspadai kenaikan harga daging sapi untuk dijadikan pertimbangan intervensi pasar ataukah tidak.

Advertisement

Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan pekan lalu tim internal Bulog, dinas perdagangan, maupun Badan Pusat Statistik melakukan survai di pasar ihwal harga daging sapi. “Hasilnya, harga daging masih stabil di bawah Rp100.000 per kg,” ujarnya di Malang, Rabu (12/8/2015).

Dengan harga daging sebesar itu, lanjut dia, maka Bulog Malang masih perlu melakukan intervensi ke pasar. Harga daging sapi masih dinilai wajar. Namun, jika harga daging sapi naik secara tidak wajar, ekstrim, maka bisa saja Bulog Malang melakukan intervensi pasar dengan menjual daging eceran.

Advertisement

Dengan harga daging sebesar itu, lanjut dia, maka Bulog Malang masih perlu melakukan intervensi ke pasar. Harga daging sapi masih dinilai wajar. Namun, jika harga daging sapi naik secara tidak wajar, ekstrim, maka bisa saja Bulog Malang melakukan intervensi pasar dengan menjual daging eceran.

Harga daging sapi stabil karena di beberapa daerah, seperti Kab. Malang dan Kab. Pasuruan, merupakan sentra penggemukan sapi pedaging. Dengan begitu, maka pasokan sapi ke pengusaha jagal masih banyak.

Diputuskan Bersama
Keputusan untuk intervensi ke pasar, menurut Arsyad, ditentukan Kantor Pusat Bulog, Kantor Wilayah, maupun Pemprov Jatim. “Jadi tidak hanya ditentukan kondisi harga daging lokal,” ujarnya.

Advertisement

Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (Hipmi) Unit Jagal Malang Abu Hasan mengatakan penaiokan harga daging tersebut sebesar 3% yang dipicu kelangkaan sapi sehingga harganya terdongkrak tinggi.

Naik Pascaidulfitri
Setelah Idulfitri, harga sapi melonjak. Per ekornya naik sekitar Rp2 juta. “Kami sebenarnya sudah menaikkan harga kulakan daging Rp2.000 per kg, namun tidak mencukupi untuk menutupi kenaikan harga sapi sehingga kami naikkan lagi Rp3.000 per kg menjadi Rp98.000 per kg per hari ini,” ujarnya.

Dengan harga kulakan sebesar itu, maka di tingkat pengecer bisa naik menjadi Rp110.000 per kg.

Advertisement

Kenaikan sebesar itu, lanjut dia, masih belum ideal bagi pengusaha. Idealnya kenaikan mencapai Rp5.000 per kg.

Namun dengan memperhatikan tingkat daya beli konsumen, maka kenaikannya tidak dipatok sebesar Rp5.000 per kg. Dengan harga yang lama saja, daya beli masyarakat terhadap daging sapi sudah sangat turun jauh.

Pemotongan Susut
Direktur Perusahaan Daerah Rupah Potong Hewan Kota Malang Djoko Sudadi mengatakan jumlah sapi yang dipotong di fasilitas tersebut menurun bila dibandingkan sebelum Lebaran.

Advertisement

Sebelum Lebaran, sapi yang dipotong mencapai 40 ekor lebih per hari, namun sekarang merosot menjadi kurang dari 40 ekor per hari.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif